Background

Sunday, December 15, 2013

Jalan Sehat Dies Natalis Ke-49 Universitas Negeri Surabaya

Rektor Muchlas Samani Bagi-bagi Topi Gratis
 
Hari ini, Kampus Unesa Lidah Wetan Surabaya menyuguhkan kemeriahan. Di usianya yang ke-49 tahun, Unesa menggelar jalan sehat bagi sivitas akademika dan masyarakat umum. Acara jalan sehat yang dihadiri ratusan peserta itu ternyata juga bertepatan dengan ulang tahun bapak rektor. Bagaimana perayaan ulang tahun Prof. Dr. Muchlas Samani di acara jalan sehat hari ini?

Lagu “Potong Kue” menggema di pagi yang cerah itu. Bapak rektor berdiri di atas podium di bawah pamflet yang bertuliskan start dan finish. Di hadapannya, sebuah kue ulang tahun sengaja dipersembahkan untuknya. Setelah dipotong menjadi beberapa bagian, potongan-potongan kue itu ia berikan pada jajaran penting Unesa. Ya, hari ini Minggu, 15 Desember 2013, bapak rektor berulang tahun yang ke-62. Tanggal ulang tahunnya tersebut kebetulan sama dengan pelaksanaan jalan sehat hari ini.

TAMBAH USIA: Rektor Muchlas Samani menyempatkan memotong kue sebelum jalan sehat dimulai.
 
SERENTAK: Ratusan peserta mulai berjalan sesaat setelah jalan sehat dimuai.
Selengkapnya...

Friday, December 13, 2013

Komentar Mereka tentang Dies Natalis ke-49 Unesa


Tahun ini Unesa telah berumur 49 tahun. Seiring bertambahnya usia, perubahan pun banyak terjadi. Kemana arah perubahan itu, tentu semua elemen berharap tentang hal-hal positif. Lalu, apa komentar para pejabat FBS dan dosen-dosennya berikut tentang Dies Natalis?

Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M.A.
(Dekan Fakultas Bahasa dan Seni)
Apa makna Dies Natalis bagi Anda?
Dies Natalis adalah sebuah peristiwa penting. Titik ini akan menggiring ke masa-masa awal Unesa berdiri. Bertambahnya usia selalu dibarengi dengan pengharapan akan makin bertambahnya kedewasaan dalam semua aspek.
Apa harapan Anda di usia yang ke-49?
Semua kembali ke tema Dies Natalis tahun ini “Unesa Siap Menyongsong ASEAN Community”. Sesuai tema tersebut, Unesa diharapkan mampu memperbanyak kerjasama internasional.
Apa saran/masukan untuk Unesa di usianya yang ke-49?
Unesa harus berupaya memberikan bekal terbaik bagi mahasiswa calon lulusannya. Bekal itu ialah pembiasaan berada pada lingkungan akademik internasional. Hal itu karena pada 2015 mendatang, siap atau tidak, bangsa Indonesia harus mampu bersaing dengan sumber daya manusia negara-negara di wilayah Asia Tenggara.
Selengkapnya...

Benny Herawanto Soesetyo, Pembantu Dekan III FBS Unesa


Satu Hari 3 Pak Dji Sam Soe plus 1 Pak Ardath

Benar kata orang, sehat itu mahal. Kesehatan mahal harganya ketika kita mulai sakit. Saat itu kita akan merasa bahwa kesehatan adalah sesuatu yang berharga dalam hidup. Siapa yang tidak mau sehat. Dengan badan yang sehat kita bisa melakukan berbagai aktifitas dengan baik. Sebaliknya, tubuh yang sakit membuat semuanya serba dibatasi. Hal itulah yang dirasakan oleh Drs. Benny Herawanto Soesetyo, M. Psi., Pembantu Dekan III FBS, Unesa.

Pria berumur 58 tahun itu tampak terlihat sehat. Jabat tangannya pun masih terasa erat. Dengan tubuh ideal dan gerak yang masih lincah, orang awam tidak akan mengira jika ia mengidap penyakit jantung. Semua tertutup oleh keramahan dan senyum yang tersungging dari bibirnya. Tak lama, ia pun membuka riwayat akan penyakitnya.
“Sejak kecil saya tidak suka makan daging. Bagi saya, daging apa pun itu berbau sangat amis. Ditambah lagi saya suka mengonsumsi minum-minuman manis sehingga air putih jarang saya sentuh,” ungkap Benny memulai cerita.
Pola hidup Benny semasa muda memang dapat dikatakan tidak sehat. Ia tidak begitu menanggapi aspek makanan, minuman, nutrisi yang dikonsumsi dan perilaku sehari-hari. Ketidaksukaannya pada daging membuat ia mengonsumsi sayuran setiap hari. Memang sayur baik bagi tubuh, namun itu tidak diimbangi dengan asupan protein yang cukup. Ditambah lagi, Benny jarang mengonsumsi air putih. Padahal air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial untuk hidup sehat dan aktif. Selain itu, pria kelahiran Magetan, 24 Februari 1955 itu juga hobi merokok. Dulu dalam sehari ia bisa menghabiskan 4 pak rokok. Satu pak khusus disisihkannya untuk mengajar.

RAMAH: Benny Herawanto Soesetyo saat ditemui di ruang dosen Jurusan Bahasa Jerman, FBS, Kamis (12/12/2013).

Selengkapnya...

Jalan Sehat Dies Natalis Ke-49 Unesa

Mempersembahkan Tiga Unit Sepeda Motor

Inilah puncak dari perayaan Dies-Natalis ke-49 Universitas Negeri Surabaya. Jalan sehat yang akan digelar pada Minggu, 15 Desember 2013 di Kampus Unesa Lidah Wetan itu menyuguhkan ratusan hadiah menarik.
Hadiah utama dari jalan sehat adalah tiga unit sepeda motor, berbeda dari tahun lalu yang hanya dua unit. Ada pula hadiah spesial berupa 10 unit sepeda gunung Poligon dan sederet hadiah lain seperti dua lemari es, 10 televisi berwarna 21” dan 14”, 10 kipas angin, 4 magic com, 2 tape compo, 2 DVD Player, serta 100 hadiah hiburan.
Dengan kupon seharga Rp2500,00 sivitas akademika dan masyarakat umum sudah dapat mengikuti jalan sehat ini. Acara dimulai pukul 06.00 pagi dengan kupon yang dapat dibeli di unit kerja, BEM, dan panitia.
Menurut salah satu panitia jalan sehat, Fatahillah, rute belum bisa ditentukan mengingat adanya pembangunan besar-besaran di wilayah Kampus Lidah.
“Belum ada rapat tentang rute yang akan dilalui. Kami masih menunggu komando dari atasan,” ungkapnya saat ditemui di UKM Hockey FIK (San)


Selengkapnya...

Lomba Atletik Anak Down Syndrom Se-Jawa Timur Tahun 2013

Beradu Gaya Lewat Lomba Foto Genic


Peringatan Dies Natalis Ke-49 Universitas Negeri Surabaya Tahun 2013 dimeriahkan oleh berbagai kegiatan baik untuk internal civitas akademika maupun untuk masyarakat sekitar kampus. Sebagai wujud perhatian dan kepedulian Unesa terhadap masyarakat khususnya anak-anak berkebutuhan khusus yaitu penderita down syndrom, Unesa menyelenggarakan kegiatan Lomba Atletik Anak Down Syndrom Se-Jawa Timur. 

TAK INGIN KETINGGALAN: Anak-anak penyandang down syndrom yang sedang melakukan lomba lari.
 
LOMPAT: Seorang anak down syndrom sedang menjalani lomba lompat jauh tanpa awalan.

MENGGEMASKAN: Seorang anak down syndrom sedang berpose dalam lomba foto genic.
Selengkapnya...

Thursday, December 12, 2013

Komentar Mereka Tentang Dosen di Dua Kaki


Dr. Syamsul Sodiq, M. Pd. adalah salah satu contoh dosen yang tidak hanya aktif di jurusan, tapi juga aktif di organisasi lain. Di luar jurusan Bahasa Indonesia, masih banyak dosen yang serupa dengan Syamsul Sodiq. Lalu, bagaimana komentar mereka dengan dosen yang aktif di dua organisasi?


Pejabat FBS


Dra. Sri Wahyu Widayati, M.Si.
Pembantu Dekan II FBS

Banyak dosen Unesa yang juga aktif di kegiatan luar. Memang aturannya belum jelas, tapi yang saya tahu pegawai harus masuk lima hari kerja. Yang jelas, pekerjaan di Unesa harus diutamakan.”
 
Selengkapnya...

Wednesday, November 13, 2013

Dr. Syamsul Sodiq, M. Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia


Saya Ingin Istiqomah di Unesa Sebagai Wujud Terima Kasih

Dunia anak-anak memang menyenangkan. Penuh canda, tawa, cepat melupakan tangis dan kesedihan. Mereka cepat sekali belajar sehingga potensi dahsyat bermunculan pada masa itu. Bagi sosok satu ini, hobinya bermain dengan anak-anak membuat ia dapat mengembangkan cita-cita masa lalunya. Saking cintanya dengan anak-anak, pria kelahiran Kediri, 13 Februari 1966 itu telah sukses mengembangkan TPQ dan Taman Kanak-kanak di lingkungan tempat tinggalnya. Walaupun sibuk di tiga organisasi sekaligus, hal itu sama sekali tak membuatnya lengah akan tugas masing-masing. Siapakah sosok teladan itu?

Saat ditemui di ruangannya Senin (4/11/2013), ia tampak serius membaca sebuah majalah. Di sampulnya tertulis “merk” dari majalah itu, Widyawara. Majalah yang menyajikan berita utama tentang kurikulum 2013 itu lekas ia tutup setelah mengetahui kehadiran saya. Setelah saya dipersilakan duduk, tak berapa lama datanglah seorang rekan dosen yang rupanya ingin menawarkan sesuatu.
“Pak Syamsul, istri saya punya bola-bola kecil dan kolam air dari plastik. Mungkin Bapak mau menambah koleksi TK. Nanti kalau bawa mobil saya akan langsung angkut ke TK,” ujarnya.
“Boleh, boleh. Tapi tidak terlalu besar, ya? Soalnya ruangannya sempit,” sahut orang yang dipanggil Syamsul itu.
“Tidak, tidak terlalu besar. Plastiknya bisa ditiup. Jadi kalau misalnya diisi air ya bisa, nanti akan seperti kolam renang. Kalau diisi bola-bola saja ya bisa. Atau kalau airnya dicampur bola juga bisa.”

MAJALAH JBSI: Dr. Syamsul Sodiq, M.Pd. saat ditemui di ruang kajur Bahasa dan Sastra Indonesia, Senin (4/11/2013)
Selengkapnya...

Saturday, October 5, 2013

Djuli Djatiprambudi, Kurator Seni dari Unesa


Jatuh Cinta dengan Pelukis Cina

Universitas Negeri Surabaya memiliki seorang kurator seni yang aktif di bidangnya. Namanya sudah memiliki pamor di kancah seni rupa nusantara. Ia adalah Dr. Djuli Djatiprambudi, M.Sn. Selayaknya seorang kurator yang berpendidikan tinggi, pria 50 tahun tersebut mengantongi gelar doktor dari Sekolah Pascasarjana ITB, Program Studi Ilmu Seni Rupa dan Desain tahun 2009. Gelar magister sebelumnya ia peroleh dari Program Pascasarjana Institut Teknologi Bandung, Program Studi Seni Murni, tahun 2004. Sementara gelar sarjana ia peroleh dari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP Surabaya (Universitas Negeri Surabaya), tahun 1987. Saat ini pun ia menjadi dosen di Jurusan Pendidikan Seni Rupa Unesa sejak tahun 1991. Sejak saat itu pulalah ia mulai merintis menjadi penyelenggara pameran seni rupa, dan sejak tahun 2000 memosisikan sebagai kurator seni rupa independen. Puncak tahta berhasil ia dapatkan setelah kini menjadi ketua prodi di Jurusan Pendidikan Seni Rupa Unesa.

KURATOR: Djuli Djatiprambudi dengan berlatarkan perpustakaan pribadi di rumahnya.
Selengkapnya...

Djodjok Soepardjo, Guru Besar Bahasa Jepang Universitas Negeri Surabaya


Menjadi Guru Besar Berkat Kakaknya yang Pelaut

Unesa patut berbangga hati karena memiliki guru besar seperti Djodjok Soepardjo. Ia adalah satu di antara dua guru besar Bahasa Jepang di Indonesia. Selain mengajar, ia juga aktif di International Multi Cultural (I’Mc) Center sebagai Executive Director. Yayasan yang berlokasi di Perumahan Lotus Regency itu dipakai sebagai tempat kursus Bahasa Jepang sekaligus lembaga pendidikan yang berkonsentrasi pada budaya Jepang. Apa yang membuat pria 55 tahun itu menyukai segala hal tentang Jepang? Berikut wawancara saya dengan Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt.

Inilah Djodjok Soepardjo, executive director I'Mc Center Surabaya
Selengkapnya...

Nur Ainy Pricillia Susanti, Wisudawan Terbaik FIP


Tak Akan Menghukum Siswa


Menamatkan semester 8-nya dari Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya, Nur Ainy Pricillia Susanti, begitu namanya, berhasil menyelesaikan skripsinya yang berjudul “Perbedaan antara Penerapan Penguatan Berkelanjutan, Interval, dan Rasio dalam Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa”. Perempuan kelahiran Bondowoso, 7 Juni 1991 itu berhasil meraih IPK tertinggi se-FIP sebesar 3,75. Lia, begitu panggilannya, mengaku memilih judul tersebut karena prihatin dengan minimnya penanganan terhadap rendahnya kebiasaan belajar siswa di sekolah negeri atau swasta.
“Saya ingin mengatasinya dengan menerapkan sebuah treatment berupa reinforcement (penguatan). Tidak hanya dengan reinforcement (penguatan) saja, tetapi lebih daripada itu, saya juga berupaya membandingkan antara ketiga jadwal pemberian penguatan, yakni continuous (berkelanjutan), interval, dan rasio. Dari ketiga jadwal tersebut, manakah yang paling memiliki potensi keberhasilan dalam meningkatkan kebiasaan belajar siswa. Hal itu perlu dilakukan, karena berdasarkan literatur luar negeri, penguatan dengan jadwal rasiolah yang paling memiliki potensi keberhasilan dalam meningkatkan kebiasaan belajar siswa, sedangkan di Indonesia belum ditemukan penelitiannya,” papar Lia. 

Nur Ainy Pricillia Susanti, wisudawan terbaik FIP
Selengkapnya...