Background

Tuesday, November 20, 2012

FBS Menyambut Bulan Bahasa 2012


         Pembukaan Bulan Bahasa 2012 digelar hari ini, Selasa (20/11). Agenda tahunan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya ini akan menggelar empat lomba yang dilaksanakan dua hari berturut-turut, yaitu tanggal 20—21 November 2012. Empat macam lomba tersebut antara lain baca berita, artikel ilmiah, musikalisasi puisi, dan ranking satu kebahasaan.

Acara yang digelar di Auditorium Fakultas Bahasa dan Seni ini mengusung tema “Hidup Bahasaku, Hidup Karyaku.” Hadir dalam acara tersebut pembantu rektor I Prof. Dr. Kisyani Laksono, M.Hum., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Dr. Syamsul Sodiq, M.Pd., segenap dosen-dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia seperti Drs. Tengsoe Tjahjono, M.Pd., Drs. Diding Wahyudin Rohaedi, M.Hum., Dra. Trinil Dwi Turistiani, Dra. Ismu Winarni, Dr. Mintowati, M.Pd., serta para peserta lomba dari berbagai SMA di Jawa Timur yang didampingi guru pembimbing masing-masing.


Selengkapnya...

Friday, November 16, 2012

Budi Purnomo: Potret Pahlawan Masa Kini

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya. Itu kata-kata yang selalu Bung Karno katakan. Saat ini kita telah memasuki bulan November di tahun 2012. Hal pertama yang akan selalu kita kenang di bulan ini adalah sejarah lahirnya negara kita tercinta ini yaitu kemerdekaan. Kemerdekaan adalah bebas dari keterikatan dan mampu berdiri sendiri. Manusia sebagai individu yang bebas dan merdeka dapat berbuat apa saja untuk memperbaiki dirinya selama kebebasan itu tidak merugikan orang lain. Kebebasan adalah harga diri manusia tetapi harus di barengi dengan moral karena moral yang membedakan manusia dengan hewan.
17 Agustus 1945 adalah titik awal bangsa Indonesia untuk meraih kebebasannya, menuju bangsa yang maju dan mandiri, yang didapat dengan tidak mudah. Bangsa kita harus menunggu selama tiga setengah Abad untuk dapat meraihnya. Peran para pahlawan tentu memiliki peranan yang sangat besar diawal-awal kemerdekaan. Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Tanpa perjuangan, keberanian dan pengorbanan mereka tentu hal yang mustahil untuk kita bisa sampai seperti sekarang ini. Karena itulah, untuk menghargai perjuangan, keberanian, dan pengorbanan tersebut, maka mereka dianugrahi gelar Pahlawan Kemerdekaan.
Indonesia sudah merdeka selama 67 tahun, dan telah memasuki era modern. Tapi masih mungkinkah untuk kita bisa menjadi seorang pahlawan? Di zaman modern seperti saat ini seorang pahlawan tidak harus berperang menggunakan senjata, tetapi cukup dengan berprestasi dalam bidang yang di tekuninya. Kita pun dapat menjadi pahlawan bagi diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita seperti lingkungan tempat tinggal ataupun tempat kita bekerja.
Sebagai contoh adalah Budi Purnomo, seorang pegawai tata usaha di Universitas Negeri Surabaya yang sehari-harinya bekerja sebagai pengantar surat. Pria yang biasa dipanggil Budi ini bertugas mendata surat-surat yang masuk ke bagian tata usaha, lalu mendistribusikannya ke fakultas-fakultas yang ada di Ketintang. Profesinya tersebut ia jalani bersama seorang rekannya yang lain.
Selengkapnya...