Background

Saturday, October 5, 2013

Djodjok Soepardjo, Guru Besar Bahasa Jepang Universitas Negeri Surabaya


Menjadi Guru Besar Berkat Kakaknya yang Pelaut

Unesa patut berbangga hati karena memiliki guru besar seperti Djodjok Soepardjo. Ia adalah satu di antara dua guru besar Bahasa Jepang di Indonesia. Selain mengajar, ia juga aktif di International Multi Cultural (I’Mc) Center sebagai Executive Director. Yayasan yang berlokasi di Perumahan Lotus Regency itu dipakai sebagai tempat kursus Bahasa Jepang sekaligus lembaga pendidikan yang berkonsentrasi pada budaya Jepang. Apa yang membuat pria 55 tahun itu menyukai segala hal tentang Jepang? Berikut wawancara saya dengan Prof. Dr. Djodjok Soepardjo, M.Litt.

Inilah Djodjok Soepardjo, executive director I'Mc Center Surabaya
Kantor dua lantai itu tidak terlalu luas. Lantai pertama terbagi menjadi empat ruang: ruang tunggu, ruang tamu, ruang pimpinan, dan dapur. Di ruang tunggu, seorang perempuan muda menyambut kedatangan saya dengan senyum mengembang. Ia mempersilakan saya melihat isi ruangan sambil menunggu Profesor Djodjok. Yang menarik perhatian saya adalah sebuah almari di pojok ruangan. Di dalam almari itu terpajang berbagai pernak-pernik Jepang yang mungkin tak akan dimengerti oleh orang awam. Aksesoris di meja resepsionis, koran dan majalah, pun lukisan-lukisan di dindingnya juga tidak jauh-jauh dari budaya Jepang. Sepintas saya seperti berada di negeri Sakura.
Tak berselang lama, Profesor Djodjok keluar dari ruang pimpinan yang bersebelahan dengan ruang tunggu. Ia menunjukkan file berisi daftar riwayat hidupnya yang membanggakan. Pria kelahiran Tasikmalaya, 16 September 1958 itu mengakui bahwa dirinya berasal dari keluarga petani di desa kecil Tasikmalaya. Orang tuanya minim pendidikan sehingga sekolah bagi anak dianggap tidak terlalu penting. Untungnya, Djodjok menemukan pencerahan dari kakak iparnya yang seorang pelaut. Kakak iparnya yang sering melaut ke luar negeri itu membuat Djodjok ingin tahu banyak hal, termasuk pendidikan.
“Setelah tamat SD dan SMP di Tasik, saya disuruh untuk membantu pekerjaan orang tua di ladang. Namun keinginan saya untuk belajar belum pupus. Itu setelah kakak ipar saya merekomendasikan Bahasa Jepang sebagai bahasa yang patut untuk dipelajari,” akunya.
Setelah mendapat dukungan dari keluarga, Djodjok melanjutkan SMA ke Solo dan berhasil masuk seleksi ke IKIP Bandung jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Jepang. Setelah mengantongi gelar S1, Djodjok mengikuti program pelatihan untuk guru Bahasa Jepang di Japan-Foundation Tokyo tahun 19831984, lalu di Osaka University pada tahun 1986—1988, serta mengikuti Research Student di Faculty of  Letters Nagoya University. Gelar S2 dan S3 pun juga ia dapatkan dari sana, tepatnya di jurusan Japanese Literature and Linguistics. Tidak berhenti sampai di situ, Djodjok juga mengikuti Japan Foundation Japanese Education Fellowship Program serta The Immersion Program for BAN PT Assessor NIAD-UE, Japan.

Pengalaman Kerja
Sejak 1983 lalu, Djodjok sudah menjadi dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang, FBS, Unesa. Baru pada tahun 2000 ia mengajar di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra untuk  mahasiswa Pascasarjana. Djodjok juga sempat dua kali menjadi ketua prodi Pendidikan Bahasa Jepang FBS UNESA pada tahun 1998—2002, serta tahun 2008—2012. Di sela-sela kesibukannya mengajar, Djodjok juga tercatat sebagai asesor D3,S1, dan S2 di Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Selain itu, ia juga menjadi pengembang instrumen penulisan buku ajar bahasa asing (Bahasa Jepang) di BSNP dan Pusbuk.
Di I’Mc Center sendiri Djodjok juga sering meninjau perpustakaan pribadinya. Di sana terdapat ribuan buku, mulai dari komik, kumpulan artikel, novel, hingga buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan Jepang. Yayasan yang bertempat di Perumahan Lotus Regency F-7, Jalan Ketintang Baru Selatan 1A itu bertujuan untuk meningkatkan kerjasama internasional terutama dalam bidang pendidikan, kesenian, sastra, film, serta bidang-bidang kebudayaan lain.
I’Mc Center telah berupaya membangun kerjasama dengan beberapa sekolah Bahasa Jepang di Jepang untuk mengirimkan pelajar Indonesia yang berminat melanjutkan studi ke Jepang. Bentuk kerjasama lainnya adalah dengan JASSO (Japan Students Service Organization) Jepang dalam penyelenggaraan EJU (Examination for Japanese University Admission for International Students) di Surabaya; dengan 3A Network Jepang dengan memberikan lisensi untuk menerbitkan buku Minna no Nihongo I dan II untuk wilayah Indonesia; serta dengan Japan Foundation Jepang dalam memberikan lisensi untuk penerbitan buku Kana Nyumon. Informasi lengkapnya dapat dilihat di imccentersurabaya.blogspot.com.
Selain peran-peran di atas, berikut disajikan sumbangsih kerja Prof. Djodjok di bidang Bahasa Jepang lainnya.
1983—sekarang 
Dosen Program Pendidikan Bahasa Jepang FBS-UNESA
2000—sekarang
Dosen Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Pascasarjana UNESA
199—2003 
Kepala Pusat Study Jepang UNESA
1998—2002           
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FBS UNESA
2000—2005 
Executive Director for The Jawa Pos Nihon-Indonesia Culture (NICE) Center.
2005~2008
Executive Director International Multi Cultural (I’Mc) Center.
2004—sekarang
Asesor D3,S1,S2 Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. (BAN-PT)
2006—sekarang 
Trainer for Brain Revolution Training (BRT).
2008—2012           
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Asing FBS-UNESA
2008—2012           
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FBS-UNESA
2009—2010           
Tim Penyusun Instrumen Penulisan Buku Ajar Bahasa Asing (Bhs. Jepang) , BSNP dan PUSBUK.
2009—2010           
Tim Penyusun Buku Pedoman Program PPG Bahasa Asing, Dirjen Pendidikan Tinggi.
2010                  
Penyusun Instrumen Borang Akreditasi Program PPG, BAN-PT.

Jepang di Mata Djodjok Soepardjo
Sebagai seorang pengajar, rupanya semangat Jepang sudah menggelora di jiwa Djodjok. Baginya, Jepang adalah negara yang memiliki karakter semangat kuat, disiplin, bertanggung jawab, dan rela berkorban. Karena itu, ketika dilanda gempuran hebat pada 1945, Jepang bisa cepat bangkit dan menjadi salah satu macan dunia. Karakter dan budaya Jepang yang kuat itu ingin diajarkannya kepada mahasiswa baik yang berada di jenjang S1, S2, maupun S3. Bahkan untuk mahasiswa S1, dia menyiapkan waktu dua hari untuk pelatihan tentang pendidikan karakter. Salah satu poin yang diselipkan adalah karakter luhur bangsa Jepang, tentang harmonisasi dalam hidup, kasih sayang, dan ramah tamah.
“Hidup saya dari Bahasa Jepang, berikut budayanya. Jepang sudah tidak terpisahkan dari perjalanan hidup saya. Karakter positif yang dimiliki negara Jepang akan sangat berguna dalam kehidupan orang Indonesia,” ujar dosen yang tinggal di Jalan Teluk Sampit 34 Surabaya itu.
Keberhasilan karirnya di bidang Bahasa Jepang tidak pernah membuatnya merasa di puncak. Baginya, bersyukur adalah cara paling tepat untuk memaknai kehidupan.
“Hidup ini seperti roda, kadang di atas kadang di bawah. Tujuan saya bukan goal oriented, tapi God oriented,” tegas bapak dua anak itu.

Publikasi
Sebanding dengan gelarnya sebagai guru besar, Djodjok Soepardjo telah menulis puluhan jurnal dan buku. Berikut disajikan karya –karya yang ditulis oleh Djodjok Soepardjo.
1. Djodjok Soepardjo, 1989. Speech Level in Sundanese. Journal Linguistics of Japan. Kyôto Sangyô University.
2. Djodjok Soepardjo, Hino, 1994.‘Tsurezuregusa’ Goi no Koten Bungaku Sakuhin ni Okeru Ichi. ~D10 o Shiten Toshite~ The Method of Research of Vocabulary. Research Report. Graduate School of Letter Nagoya University. Ikudo Tajima.Ed.
3. Djodjok Soepardjo. 1994. The type of Semantics of Japanese Basic Verb. Master Program Thesis. Nagoya University.
4. Djodjok Soepardjo. 1994. Nihongo ni Okeru Dôsa Dôshisetsu no Kaku Kôzô      no Kôsatsu. Journal Japanese Linguistics No.75. Nagoya University.
5. Djodjok Soepardjo, Ikudo Tajima. 1997. Usulan Konsep Kajian Kosakata Bandingan.  Prasasti. No.27. Unipress. IKIP Surabaya.
6. Djodjok Soepardjo. 1997. Konsep Kajian Kosakata Bandingan untuk Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang. Prasasti. No.26. Unipress. IKIP Surabaya.
7. Djodjok Soepardjo. 1997. A Comparative Study of Vocabulary Within Japanese and Indonesian. A New Attempt of Comparative Study of Vocabulary. University of Nagoya. Advance Research Fund Publication.1996. Tajima Ikudo. Ed.
8. Djodjok Soepardjo. 1997. Indonesiago no Naka no Keigo (Politeness). Nihongo Ronkyû 5 Keigo. Nagoya Kotoba no Tsudoi Henshû Iinkai. Hen. Izumi Shoin.
9.  Djodjok Soepardjo. 1997. Hubungan  Bahasa Jepang dengan Kebudayaan Jepang. Simposium Kilas Balik dan Prospek Studi Jepang di Indonesia dalam Rangka Menyongsong Abad 21. Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia
10.      Djodjok Soepardjo. 1997. Analisis Struktur Makna dalam Kajian Kosakata Bandingan. Seminar Nasional VII Studi Jepang dan Rakernas III Asosiasi Studi Bahasa Jepang di Indonesia (ASJI). Universitas Sam Ratulangi, Manado. 24-26 November, 1997.
11.      Djodjok Soepardjo. 1998. Tingkat Keseragaman yang Tinggi Sebagai Ciri-ciri Masyarakat Jepang. Prasasti. No.29. Unipress. IKIP Surabaya.
12.      Djodjok Soepardjo. 1998. Nichi-1 Hikaku Goi kenkyû no Shomondai. Hikaku Goikenkyû Kokusai Shimpoziumu. Nagoya Daigaku Bungakubu Sôritsu 50 Shûnen Kinen. Tajima Ikudo. Hen.
13.      Djodjok Soepardjo,Tajima Ikudo.(1998) Sistem Penulisan Bahasa Jepang. Prasasti. No.33. Unipress. IKIP Surabaya.
14. Djodjok Soepardjo. 1998. Penerapan Analisis Struktur Makna dalam Kosakata Bandingan. Seminar Nasional Studi Jepang. Simpang Hotel, tanggal 2-4 Desember, 1998.
15.      Djodjok Soepardjo. 1998 Studi Perbandingan Kosakata Inti Bahasa Indonesia denga Bahasa Jepang. Research in Study Comparative of Vocabulary.
16.      Djodjok Soepardjo, Setiawan.1999. Budaya Jepang Masa Kini (Kumpulan Artikel) Gendai Nihon no Bunka. Penerbit Bintang.
17.      Djodjok Soepardjo. 2000. Nihongo to Indonesiago ni Okeru Goi Kôzô no Sai. ― Imi Bunya Betsu Goi Kôzô Bunsekihô ni Yotte―. A New Attempt of Comparative Study of Vocabulary 5. Graduate School of International Development. University of Nagoya. Tajima Ikudo. Ed.
18.      Djodjok Soepardjo. 2000. Nihongo no Kanjigo to Taiô no Motsu Indonesiago no Goi Kôzô  no sai―Imi bunya betsu kôdo bunsekihô ni yoru kôsatsu―. A New Attempt of Comparative Study of Vocabulary 6. International Symposium, Comparative Studies of Vocabulary Part II. Graduate School of International Development. University of Nagoya. Tajima Ikudo. Ed.
19.      Djodjok Soepardjo. 2000. Imi Bunya Betsu Kôzô Bunsekihô ni yoru Indonesiago no Tokuchô―A New Attempt of Comparative Study of Vocabulary 6. International Symposium, Comparative Studies of Vocabulary Part II. Graduate School of International Development. University of Nagoya. Tajima Ikudo. Ed.
20.      Djodjok Soepardjo. Obata Masayuki. 2001. Nihongo Nôryoku Shiken 3 Kyû-4 Kyû Tangoshû. Penerbit Bintang.
21.      Djodjok Soepardjo. 2002. Surabaya Kokuritsu Daigaku ni Okeru Nihongo Kyôiku no Genjô to Mondaiten. Seminar Internaional. Tsunghai University. Taiwan.
22.      Djodjok Soepardjo. 2004. Nihongo Kyôiku Kihon Goi to “Minna no Nihongo” Kumpulan Makalah International Symposium, Comparative Study of Vocabulary Part IV. PT. Pustaka Lintas Budaya.
23.      Djodjok Soepardjo. 2004. Indonesiago to Nihongo to no Bunka Goi Hikaku Kenkyû---Imi Bunya Betsu Kôzô Bunsekihô no Taiô no Kokoromi----. Kumpulan Makalah International Symposium, Comparative Study of Vocabulary Part V. UV ULA Press
24.      Djodjok Soepardjo. 2004. “Kihongo Nisen” to “Minna no Nihongo” Goi Hikaku Kenkyū no Kanten kara. International Symposium, Comparative Study of Vocabulary Part VI, Tajima Ikudo, Kim Jiksoo, Shin Minchul Ed. Gran Aid for Scientific Research. Hannam University. Korea.
25.      Djodjok Soepardjo. 2004. Indonesiago Yaku no “Madogiwa no Totto chan” ni okeru “nya Keitai” ni tsuite. International Symposium, Comparative Study of Vocabulary Part VII, Tajima Ikudo, Song Youngbin, Lee Yongbaek Ed..Gran Aid for Scientific Research. Eihwa University, Korea.
26.      Djodjok Soepardjo. 2004. Indonesiago ni Okeru Imi Koodozuke no Shomondai sono 1. Setsubiji “–an” ni Tsuite. Seminar Comparative Study of Vocabulary. Aichi Gakuin University. 28 Agustus 2004.
27.      Djojdjok Soepardjo.2005. Indonesiago yaku no “Madogiwa no Totto-chan” ni okeru kandôushi ni Tsuite. Sekko University, China. 16-18 Oktober 2005.
28.      Djojdjok Soepardjo.2006. Nihongo to Indonesigo to no Hikaku Goi Kenkyū―Kikangoi ni Okeru Ryôgengo no Meishi no Imi Kôzô o Tsushin ni ―. International Symposium, Comparative Study of Vocabulary Part X, Tajima Ikudo, Hirose Eishi. Grant – in- Aid for Scientific Research. Aichi Gakuin University. 2-3 September 2006.
29.      Djojdjok Soepardjo.2006. Komunikasi Interkultural dalam Pendidikan Bahasa Jepang., Seminar International Kajian Jepang, Universitas Airlangga.
30.      Djodjok Soepardjo.2007. Pendidikan Bahasa Jepang Dilihat dari Perspektif Sastra Jepang. Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Jepang. Universitas Negeri Surabaya.
31.      Djodjok Soepardjo.2008. Bagaimana Belajar di Jepang dengan Memahami Budayanya. Seminar How to Study Abroad. Institut Sepuluh November. Surabaya 25 April 2008.
32.      Djodjok Soepardjo & Fajar Hadi. 2008. Friendly –Friendly Fortune Come- Penerbit, Lutfansah Mediatama.
33.      Djodjok Soepardjo. 2010. Indonesia ni Okeru Nihongo Kyoushi  Senmonka Kyouiku no Houshin. International Symposium. Osaka Univinersity. Japan. 20 maret  2010.
34. Djodjok Soepardjo. 2011. Semantik Kognitif dan Pembelajaran Bahasa Jepang. Seminar International. Pascasarjana, Unipersitas Pendidikan Indonesia 22 Nopemner 2011
35. Djodjok Soepardjo. 2011.Bagaimana Menjadi Guru Bahasa Jepang Profesional. International Symposium & Workshop How to Prepare Japanese Professional Teacher. Universitas Negeri Surabaya. 2-3 Desember 2011.
36. Djodjok Soepardjo.2012. Jepang Sebagai Model Modernisasi Asia Tenggara.  Seminar Internasional Budaya Asia Tenggara. Fakultas Bahasa dan Seni UNESA , 16 Juli 2012
37. Djodjok Soepardjo.2013. Lingustik Jepang. Penerbit Bintang
28. Djodjok Soepardjo.2013. Gairah Hidup. Penerbit Bintang.
(San)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

No comments:

Post a Comment