Background

Friday, March 7, 2014

Satyalancana Dwidya Sistha untuk Dosen FIP

Sudah hampir 15 tahun Akademi Angkatan Laut (AAL) dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan kerjasama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Akademi Angkatan Laut (AAL) adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan Laut di Bumimoro, Surabaya. Akademi ini mencetak Perwira TNI Angkatan Laut. Secara organisasi, Akademi Angkatan Laut berada di dalam struktur organisasi TNI Angkatan Laut dan berada di bawah pembinaan Akademi TNI. Selama 15 tahun itu, Unesa diminta menguatkan cara mengajar di kalangan TNI-AL, terutama di Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal). Di sana Unesa diminta untuk membantu microteaching dan AA (Applied Approach), sebuah kursus untuk meningkatkan kualitas Tenaga Pendidik (Gadik). Selama ini, tugas tersebut diserahkan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan bagi Kobangdikal. 

PENGHARGAAN: Bentuk kerjasama FIP dengan Kobangdikal
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Drs. I Nyoman Sudarka, M.S., dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang juga penanggungjawab kerjasama tersebut. Menurutnya, permintaan kerjasama itu datang dari Kobangdikal sendiri. Walaupun di lingkungan militer, tapi mereka juga ingin tahu pendidikan, khususnya pembelajaran. Karena itu, para instruktur di sana membutuhkan pendidikan AA (Applied Approach). Pendidik harus memiliki kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Salah satu program kegiatan dalam rangka meningkatkan kemampuan pedagogis tenaga pendidik adalah program PEKERTI atau Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional dan Applied Approach (AA).
“Sekalipun di tingkat militer, kompetensi mengajar mereka masih membutuhkan tambahan pengembangan. Karena itu, kami dari FIP menerjunkan sejumlah dosen ke sana atau mereka yang datang ke FIP untuk pembelajaran dan praktikum,” terang dekan yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (17/01/2013).
Menurutnya, ada sejarah tersendiri mengapa FIP yang menjadi penyelenggara pendidikan bagi Kobangdikal. Semula, pendidikan budi pekerti ditangani oleh universitas dengan anggaran yang tidak seberapa. Jika universitas mengeluarkan senior, tentu dana untuk menutupnya tidak cukup. Karena itu, FIP tampil ke depan sebagai fakultas yang bersedia menyelenggarakan pendidikan bagi Kobangdikal.
“Saya pernah berbicara di forum PR4. Sekecil apapun permintaan kerjasama dari luar, kita harus merespons positif. Mereka dari jauh mengenal Unesa karena punya sesuatu. Mengapa harus ditolak, apalagi hanya karena masalah finansial,” tegas dekan 62 tahun itu.
Akhirnya, tugas tersebut diserahkan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan. Selama ini, ada sekitar 10—15 dosen FIP yang diterjunkan sesuai mata kuliahnya masing-masing. FIP tidak pernah melihat dari segi finansial, bahkan FIP memberi insentif kepada dosen yang dilibatkan.
“Biarlah insentif yang tidak seberapa itu menjadikan motivasi bagi mereka. Dengan begitu, pihak luar dapat menghargai Unesa karena kompetensi dan kewenangan yang kami miliki,” ucap dekan kelahiran Denpasar itu.
Berkat perannya tersebut, tahun 2013 lalu setiap dosen yang diterjunkan di Kobangdikal mendapatkan penghargaan Satyalancana Dwidya Sistha, tanda penghargaan bagi mereka yang telah melaksanakan perannya sebagai instruktur atau pelatih militer. Selain satyalancana tersebut, masing-masing dosen juga mendapatkan sertifikat. Sementara itu, kenang-kenangan yang pernah diberikan Kobangdikal pada FIP sekarang dipajang di dalam ruang dekan. Kenang-kenangan tersebut antara lain berupa lukisan dan trofi yang bertuliskan “Dikspespa DIK Tahun 2007 Sefungkhas—Pusdikbamin Kobangdikal” dan “Siswa Dikspespa DIK Tahun 2013 Pusdikbamin—Kobangdikal (San).


Beberapa kenang-kenangan dari Kobangdikal, diantaranya lukisan dan trofi.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

No comments:

Post a Comment