Menara 12 Lantai itu Rektorat Baru
Unesa
Gedung rektorat baru Unesa direncanakan mulai digunakan tahun 2015
mendatang. Menara 12 lantai itu akan menjadi ikon sekaligus nadi utama Unesa.
Tidak
main-main, Unesa sebagai sebuah kampus di kota metropolis ingin menunjukkan
jaminan kenyamanan bagi mahasiswa dan dosennya. Gedung rektorat yang
diperkirakan akan digunakan tahun depan itu sudah berdiri megah di Kampus Lidah
Wetan. Untuk melengkapi kemegahan itu, nantinya di seberang jalan akan dibangun
patung khas Unesa yang menghadap ke danau. Halaman depan rektorat akan menjadi
pusat kegiatan dosen dan mahasiswa, misalnya saja untuk upacara hari-hari
besar.
Pembangunan
gedung rektorat baru Unesa memakan dana yang tidak sedikit. 183 milyar dana
dikucurkan untuk menutupnya. Besaran dana tersebut diperoleh melalui empat
tahap, tahap I sebesar 83 milyar, tahap II 50 milyar, tahap III 35 milyar. Dana
yang diperoleh dari Dikti dan Kementerian Pendidikan Nasional itu hanya untuk
menutupi konstruksi fisiknya. Sementara untuk mebelair, dibutuhkan dana sekitar
17 milyar melalui tahap IV untuk melengkapi furniture dan desain interior.
Berikut ditampilkan rencana penggunaan ruang gedung rektorat baru Unesa.
Lantai
|
Peruntukan
|
Lantai 1
|
Ground
|
Lantai 2
|
Tata Usaha, kantor urusan internasional, Humas
|
Lantai 3
|
BAUK bagian perlengkapan, perlengkapan, LPSE (Layanan
Pengadaan Secara Elektronik), ULP (Unit Layanan Pengadaan)
|
Lantai 4
|
Kepegawaian, kantor kepala BAUK
|
Lantai 5
|
Keuangan
|
Lantai 6
|
LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat)
|
Lantai 7
|
LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat)
|
Lantai 8
|
Ruang PR IV dan PR II
|
Lantai 9
|
Ruang rektor, ruang PR I, ruang PR III
|
Lantai 10
|
Senat universitas
|
Lantai 11
|
Ruang tim ahli, perencanaan, PJM (Pusat Jaminan Mutu), SPI
(Satuan Pengurus Internasional)
|
Lantai 12
|
Aula
|
Plaza
PKM: Pusat Fasilitas Umum Unesa
Sebentar
lagi, Kampus Lidah Wetan akan memiliki foodcourt. Lokasinya pun strategis,
yaitu di dekat danau Lidah. Ini mengingatkan dengan foodcourt di Kampus
Ketintang yang lokasinya juga berada di dekat Ranunesa. Foodcourt Lidah akan
dibangun di wilayah Plaza PKM Unesa. Pembangunan Plaza PKM dilakukan bersamaan
dengan pembangunan gedung-gedung baru lainnya. Plaza yang pembangunannya
didanai oleh PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) itu akan diisi dengan
fasilitas-fasilitas umum yang tentunya akan memberi kenyamanan bagi sivitas
akademika Unesa.
Selain
foodcourt, Plaza PKM juga akan menyediakan layanan transaksi Perbankan melalui
bank-bank yang sudah menjalin kerjasama dengan Unesa. Bank-bank tersebut antara
lain Bank BTN, Bank Jatim, Bank Mandiri, dan Bank BNI. Rencana penggunaan ruang
Plaza PKM saat ini belum ditentukan, namun dipastikan akan dibangun pada satu
lantai yang meluas. Selain itu, Plaza PKM juga akan menjadi markas Badan
Eksekutif Mahasiswa, namun tidak termasuk Unit Kegiatan Mahasiswa. UKM akan
ditempatkan di Youth Center.
Lidah Punya SD dan SMP Labschool
Sebentar lagi kawasan Kampus Lidah Wetan akan memiliki SD dan SMP
Labschool. Dilengkapi dengan fasilitas unggul, diharapkan tahun ajaran baru
nanti akan mampu memberi kenyamanan bagi para pebelajar baru.
Pembangunan
Gedung SD dan SMP Labschool di Lidah memakan biaya sebesar 21 milyar. Dana dari
Dikti tersebut digunakan untuk membangun 2 lantai untuk SD dan 3 lantai untuk
SMP. Fasilitas di dalamnya meliputi ruang makan, aula, mushola, dan lapangan
voli outdoor. Rencananya, SMP Labschool akan mulai dibuka pada tahun ajaran
baru 2014/2015 mendatang, sementara SD Labschool masih akan dibuka tahun depan.
Tenaga pengajar bukan dari pegawai negeri, namun diambil dari tenaga tetap BLU.
Jika
ada SD dan SMP, pastinya orang akan menanyakan mana SMAnya. Dipindahnya kampus
PG-PAUD dan PLB ke Lidah tentunya bukan tanpa alasan. Gedung PAUD di Teratai
akan digunakan untuk SMA Labschool dan gedung PLB di Gedangan digunakan untuk
SMK Labschool.
Berikut
ditampilkan rencana penggunaan ruang untuk SD dan SMP labschool di Lidah.
SD Labschool
|
3 blok gedung 2 lantai untuk kelas
1 blok gedung 2
lantai untuk lab
1 blok gedung 2
lantai untuk kantor
1 blok gedung
untuk lab musik dan UKS
|
SMP Labschool
|
3 blok gedung 3 lantai untuk ruang kelas
1 blok gedung 2
lantai untuk lab
1 blok gedung 2
lantai untuk UKS dan kesenian
1 blok gedung 3
lantai untuk perkantoran dan OSIS
|
Pengintegrasian PAUD dan PLB di Lidah
PAUD untuk SMA, PLB untuk SMK
Untuk kemudian hari, Jurusan PG-PAUD tidak akan lagi di Teratai. Pun
dengan Jurusan Pendidikan Luar Biasa, lokasinya tidak akan lagi di Gedangan.
Seluruh potensi Unesa itu akan menyatu di Fakultas Ilmu Pendidikan.
Gedung
PAUD dan PLB dirancang cukup megah. Dibangun di atas lahan 3000m2
dengan empat lantai. Diharapkan setelah pembangunan gedung ini selesai, seluruh
potensi Unesa akan menyatu dan menjadi kekuatan besar untuk meningkatkan mutu
Unesa sebagai ikon dunia kependidikan masa depan.
Lalu,
bagaimanakah nasib gedung PAUD dan PLB yang lama? Dua gedung itu tidak akan
dibongkar, namun tetap dipakai sebagai tempat belajar. Gedung PAUD di Teratai
akan digunakan untuk SMA Labschool dan gedung PLB di Gedangan digunakan untuk
SMK Labschool.
Selain
dilengkapi dengan ruang tunagrahita, tunadaksa, dan tunanetra, gedung PAUD dan
PLB juga dilengkapi fasilitas unggul yang tidak seperti jurusan biasanya.
Bagaimana tidak, dihitung-hitung ada 11 lab yang tersebar serta ruang-ruang
khusus di lantai dua untuk menunjang pembelajaran. Untuk lebih jelasnya,
berikut ditampilkan ruang-ruang Gedung PAUD dan PLB.
Rencana
Penggunaan Ruang Gedung PAUD dan PLB
Lantai
|
Peruntukan
|
1
|
Ruang kelas untuk
60 orang, lecturer rooms, administration, head of department office, meeting
room, lab komputer, lab musik, lab workshop, lab microteaching, lab kesehatan
dan gizi, lab tumbuh kembang, lab sains AUD, ruang baca, staff bathroom,
common room, mushola, toilet, salasar dan lobby, studio (video editing),
staircase, storage rooms.
|
2
|
Ruang A
Head of Dept. office, ruang tenaga
ahli (dokter, psikiater, dan psikolog), ruang sidang, ruang tenaga edukatif,
ruang data, ruang administrasi.
Ruang B
Ruang speech terapy (A-B-C-D),
ruang Sensory Integrated (SI), terapi perilaku untuk anak autis, ruang
perpustakaan, ruang pameran karya (A-B-C-D-Autis).
Ruang C
Ruang olahraga adaptif, ruang bina
persepsi bunyi (A-B-C), lapangan futsal adaptif (A-B-C-D).
Ruang D
Ruang identifikasi dan sessmen,
ruang prevokasional, ruang microteaching (A-B-C-D).
Ruang Kegiatan
Ruang kegiatan tunanetra, ruang
kegiatan tunagrahita, ruang tunadaksa, ruang kegiatan sehari-hari (activity
of daily living) dan orientasi mobilitas, ruang workshop untuk tunanetra.
Ruang F
Staff bathroom.
Ruang G
Salasar dan lobby.
Ruang H
Mushola, toilet, storage rooms,
staircase, common room.
|
3
|
Teaching and
Learning Labs
Lab MIPA:
ruang praktikum, ruang penyimpanan
bahan, ruang penyimpanan alat, ruang persiapan praktikum, ruang kepala
laboratorium.
Lab Bahasa:
ruang kedap bahasa, ruang
penyimpanan alat, ruang kepala laboratorium.
Lab IPS:
ruang kedap bahasa, ruang
penyimpanan alat, ruang kepala laboratorium.
Lab Seni:
ruang praktik membatik, ruang
praktik menyablon, ruang praktik melukis, ruang praktik kriya, ruang praktik
musik modern kedap suara, ruang praktik musik klasik kedap suara, ruang
pameran.
|
FSD, Tidak Lagi FBS
Unesa sebentar lagi tidak akan mempunyai fakultas yang bernama
Fakultas Bahasa dan Seni. Jika berjalan dengan optimal, maka Jurusan Seni dan
Desain akan melepaskan diri dari fakultas bahasa.
Gedung
Seni dan Desain direncanakan akan selesai pada tahun 2017 mendatang.
Pembangunan gedung ini merupakan embrio untuk mengembangkan jurusan seni di
Unesa. Sejalan dengan pembangunan yang memakan waktu hampir empat tahun,
Fakultas Seni dan Desain akan menyiapkan prasyarat kelayakan jurusan menjadi
fakultas. Gedung yang masuk perencanaan pembangunan dana IDB itu diperuntukkan
sebagai ruang kelas representatif untuk perkuliahan Fakultas Seni dan Desain.
Gedung ini akan dibangun empat lantai dan beberapa subruang yang akan menjadi
prodi baru dalam fakultas.
Berikut
ditampilkan rencana penggunaan ruang gedung Seni dan Desain.
Rencana
Penggunaan Ruang Gedung Seni dan Desain
Lantai
|
Peruntukan
|
1
|
Lecturer rooms,
administration, head of department office, meeting room, lab performing art,
BEMF dan BEMJ, staff bathroom, lobby + staircase, lab management, mushola,
toilet, coffe room.
|
2
|
Lecturer rooms, student
activities rooms, mushola, toilet, staircase.
|
3
|
Teaching and
learning labs, studio, art gallery, mushola, toilet, printing center,
staircase, shop/marchandise center, QA center, health center.
|
4
|
Auditorium for
seminar, library, mushola, toilet, staircase, research and development room,
theater room/film studio.
|
Gedung PPG: Simbol Pertaruhan Unesa
dalam Mencetak Guru Profesional
Seorang guru harus memiliki karakter. Bukan hanya sekedar karakter,
namun karakter positif untuk mencerdaskan anak bangsa. Pembangunan karakter itu
dipercayakan pada Unesa lewat Pendidikan Profesi Guru.
Sebagai
lembaga pendidik tenaga kependidikan (LPTK), Unesa siap mencetak guru
profesional dalam bentuk Pendidikan Profesi Guru (PPG). Itulah mengapa gedung
PPG yang ada di Kampus Lidah Wetan ini patut dibanggakan. Gedung PPG berfungsi
sebagai tempat perkuliahan para guru untuk mendapatkan gelar profesional
sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang. Lulusan guru dituntut profesional
di bidangnya, sehingga mereka yang belum profesional harus mengikuti program
Permendiknas untuk mengikuti PPG.
Dana
untuk membangun gedung PPG mencapai 48,915 milyar. Disebut-sebut, gedung PPG
terdiri dari sembilan lantai. Namun ternyata, gedung ini berlantai 10 bukan
berlantai sembilan. Hanya saja, lantai 10 tidak difungsikan sebagai ruang
kuliah. Lantai tersebut difungsikan untuk meletakkan barang-barang berat
seperti tandon dan lain-lain. Karena itu, lantai 10 tidak dibangun utuh, hanya
setengah bagian yang dibangun. Namun secara fungsional, kegiatan PPG hanya
difokuskan pada lantai 1 sampai 9.
Saat
menatap keluar, gedung PPG dikelilingi oleh kaca. Fungsi daripada kaca tersebut
adalah untuk hemat energi, sehingga saat siang hari bagian dalam gedung tidak
membutuhkan cahaya lampu. Berikut ditampilkan rincian gedung PPG dari lantai 1
sampai 9.
Data
Ruang Gedung PPG
No.
|
Lantai
|
Kode Ruang
|
Nama Ruang
|
1.
|
Lantai 1
|
W1.02.01
|
Toilet
|
W1.02.02
|
Janitor
|
||
W1.02.03
|
Toilet
|
||
W1.02.04
|
Ruang tandon air
|
||
W1.02.05
|
Kantin
|
||
W1.02.06
|
Kantin
|
||
W1.02.07
|
Ruang panel
listrik
|
||
W1.02.08
|
Toilet
|
||
W1.02.09
|
Janitor
|
||
W1.02.10
|
Toilet
|
||
W1.02.11
|
Gudang arsip
|
||
W1.02.12
|
Kantor
administrasi dan staff
|
||
W1.02.13
|
Ruang teknisi
|
||
2.
|
Lantai 2
|
W1.02.01
|
Ruang Ka PPM
|
W1.02.02
|
Ruang Ka PPL dan
P3G
|
||
W1.02.03
|
Ruang PUMK
|
||
W1.02.04
|
Ruang Kaprodi
|
||
W1.02.05
|
Ruang Kaprodi
|
||
W1.02.06
|
Toilet
|
||
W1.02.07
|
Janitor
|
||
W1.02.08
|
Toilet
|
||
W1.02.09
|
Ruang Direktur
|
||
W1.02.10
|
Ruang sekretaris
dan ruang tunggu
|
||
W1.02.11
|
Ruang Pembantu
Direktur
|
||
W1.02.12
|
Toilet
|
||
W1.02.13
|
Janitor
|
||
W1.02.14
|
Toilet
|
||
W1.02.15
|
Ruang rapat
|
||
W1.02.16
|
Gudang alat
|
||
W1.02.17
|
Gudang arsip
|
||
W1.02.18
|
Ruang Kaprodi
|
||
W1.02.19
|
Ruang Kaprodi
|
||
W1.02.20
|
Ruang makan
|
||
W1.02.21
|
Ruang
perpustakaan referensi
|
||
3.
|
Lantai 3
|
W1.03.01
|
Ruang workshop
|
W1.03.01a
|
Gudang
|
||
W1.03.02
|
Ruang workshop
|
||
W1.03.02a
|
Gudang
|
||
W1.03.03
|
Toilet
|
||
W1.03.04
|
Gudang
|
||
W1.03.05
|
Toilet
|
||
W1.03.06
|
Ruang
microteaching
|
||
W1.03.06a
|
Gudang
|
||
W1.03.07
|
Ruang workshop
|
||
W1.03.07a
|
Gudang
|
||
W1.03.08
|
Toilet
|
||
W1.03.09
|
Janitor
|
||
W1.03.10
|
Toilet
|
||
W1.03.11
|
Ruang workshop
|
||
W1.03.11a
|
Gudang
|
||
W1.03.12
|
Ruang workshop
|
||
W1.03.12a
|
Gudang
|
||
W1.03.13
|
Ruang display
|
||
W1.03.13a
|
Gudang
|
||
W1.03.14
|
Ruang display
|
||
W1.03.14a
|
Gudang
|
||
4.
|
Lantai 4
|
W1.04.01
|
Ruang workshop
|
W1.04.01a
|
Gudang
|
||
W1.04.02
|
Ruang workshop
|
||
W1.04.02a
|
Gudang
|
||
W1.04.03
|
Toilet
|
||
W1.04.04
|
Gudang
|
||
W1.04.05
|
Toilet
|
||
W1.04.06
|
Ruang
microteaching
|
||
W1.04.06a
|
Gudang
|
||
W1.04.07
|
Ruang workshop
|
||
W1.04.07a
|
Gudang
|
||
W1.04.08
|
Toilet
|
||
W1.04.09
|
Janitor
|
||
W1.04.10
|
Toilet
|
||
W1.04.11
|
Ruang workshop
|
||
W1.04.11a
|
Gudang
|
||
W1.04.12
|
Ruang workshop
|
||
W1.04.12a
|
Gudang
|
||
W1.04.13
|
Ruang display
|
||
W1.04.13a
|
Gudang
|
||
W1.04.14
|
Ruang display
|
||
W1.04.14a
|
Gudang
|
||
5.
|
Lantai 5
|
W1.05.01
|
Ruang workshop
|
W1.05.01a
|
Gudang
|
||
W1.05.02
|
Ruang workshop
|
||
W1.05.02a
|
Gudang
|
||
W1.05.03
|
Toilet
|
||
W1.05.04
|
Gudang
|
||
W1.05.05
|
Toilet
|
||
W1.05.06
|
Ruang
microteaching
|
||
W1.05.06a
|
Gudang
|
||
W1.05.07
|
Ruang workshop
|
||
W1.05.07a
|
Gudang
|
||
W1.05.08
|
Toilet
|
||
W1.05.09
|
Janitor
|
||
W1.05.10
|
Toilet
|
||
W1.05.11
|
Ruang workshop
|
||
W1.05.11a
|
Gudang
|
||
W1.05.12
|
Ruang workshop
|
||
W1.05.12a
|
Gudang
|
||
W1.05.13
|
Ruang display
|
||
W1.05.13a
|
Gudang
|
||
W1.05.14
|
Ruang display
|
||
W1.05.14a
|
Gudang
|
||
6.
|
Lantai 6
|
W1.06.01
|
Ruang workshop
|
W1.06.01a
|
Gudang
|
||
W1.06.02
|
Ruang workshop
|
||
W1.06.02a
|
Gudang
|
||
W1.06.03
|
Toilet
|
||
W1.06.04
|
Gudang
|
||
W1.06.05
|
Toilet
|
||
W1.06.06
|
Ruang
microteaching
|
||
W1.06.06a
|
Gudang
|
||
W1.06.07
|
Ruang workshop
|
||
W1.06.07a
|
Gudang
|
||
W1.06.08
|
Toilet
|
||
W1.06.09
|
Janitor
|
||
W1.06.10
|
Toilet
|
||
W1.06.11
|
Ruang workshop
|
||
W1.06.11a
|
Gudang
|
||
W1.06.12
|
Ruang workshop
|
||
W1.06.12a
|
Gudang
|
||
W1.06.13
|
Ruang display
|
||
W1.06.13a
|
Gudang
|
||
W1.06.14
|
Ruang display
|
||
W1.06.14a
|
Gudang
|
||
7.
|
Lantai 7
|
W1.07.01
|
Ruang workshop
|
W1.07.01a
|
Gudang
|
||
W1.07.02
|
Ruang workshop
|
||
W1.07.02a
|
Gudang
|
||
W1.07.03
|
Toilet
|
||
W1.07.04
|
Gudang
|
||
W1.07.05
|
Toilet
|
||
W1.07.06
|
Ruang
microteaching
|
||
W1.07.06a
|
Gudang
|
||
W1.07.07
|
Ruang workshop
|
||
W1.07.07a
|
Gudang
|
||
W1.07.08
|
Toilet
|
||
W1.07.09
|
Janitor
|
||
W1.07.10
|
Toilet
|
||
W1.07.11
|
Ruang workshop
|
||
W1.07.11a
|
Gudang
|
||
W1.07.12
|
Ruang workshop
|
||
W1.07.12a
|
Gudang
|
||
W1.07.13
|
Ruang display
|
||
W1.07.13a
|
Gudang
|
||
W1.07.14
|
Ruang display
|
||
W1.07.14a
|
Gudang
|
||
8.
|
Lantai 8
|
W1.08.01
|
Ruang workshop
|
W1.08.01a
|
Gudang
|
||
W1.08.02
|
Ruang workshop
|
||
W1.08.02a
|
Gudang
|
||
W1.08.03
|
Toilet
|
||
W1.08.04
|
Gudang
|
||
W1.08.05
|
Toilet
|
||
W1.08.06
|
Ruang
microteaching
|
||
W1.08.06a
|
Gudang
|
||
W1.08.07
|
Ruang workshop
|
||
W1.08.07a
|
Gudang
|
||
W1.08.08
|
Toilet
|
||
W1.08.09
|
Janitor
|
||
W1.08.10
|
Toilet
|
||
W1.08.11
|
Ruang workshop
|
||
W1.08.11a
|
Gudang
|
||
W1.08.12
|
Ruang workshop
|
||
W1.08.12a
|
Gudang
|
||
W1.08.13
|
Ruang display
|
||
W1.08.13a
|
Gudang
|
||
W1.08.14
|
Ruang display
|
||
W1.08.14a
|
Gudang
|
||
9.
|
Lantai 9
|
W1.09.01
|
Ruang VIP
|
W1.09.01a
|
Gudang
|
||
W1.09.02
|
Ruang VIP
|
||
W1.09.02
|
Gudang
|
||
W1.09.03
|
Toilet
|
||
W1.09.04
|
Pantry
|
||
W1.09.05
|
Toilet
|
||
W1.09.06
|
Toilet
|
||
W1.09.07
|
Janitor
|
||
W1.09.08
|
Toilet
|
||
W1.09.09
|
Ruang workshop
|
||
W1.09.09a
|
Gudang
|
||
W1.09.10
|
Ruang rapat
|
||
W1.09.10a
|
Gudang
|
||
W1.09.11
|
Ruang auditorium
|
||
W1.09.11a
|
Ruang
microteaching
|
||
W1.09.11b
|
Gudang
|
||
W1.09.11c
|
Gudang
|
||
W1.09.11d
|
Ruang workshop
|
Gelanggang
Pemuda dan Olahraga
Gelanggang pemuda dan olahraga FIK baru saja berdiri. Namun, gedung
itu masih kosong, tidak berpenghuni. Tinggal menunggu waktu saja gedung
tersebut akan ramai oleh mahasiswa.
Sebanyak
15 milyar dana dikucurkan Kemenpora untuk membangun gelanggang pemuda dan
olahraga FIK. Walaupun gedungnya sudah berdiri, namun sampai saat ini
pembangunan masih mencapai tahap kedua, yang mana fasilitas masih terus
dilengkapi. GOR FIK berdiri berkat pengajuan proposal ke Kemenpora untuk
meningkatkan layanan perkuliahan mahasiswa, khususnya bagian praktek. Praktek
tersebut misalnya futsal, voli, bulutangkis, pencak silat, judo, dan lain-lain.
Untuk teori sebenarnya bisa juga dilakukan karena di dalam GOR juga menyediakan
classroom. Namun bila diamati
sepintas, keseluruhan gedung satu lantai itu adalah lapangan luas yang
dikelilingi tribun.
Walaupun
gedungnya sudah berdiri, namun tetap saja GOR baru ini belum dapat digunakan.
Selain belum ada listrik dan air, pihak rektorat belum menyerahkan wewenang ke
FIK. Karena itu, GOR FIK saat ini masih dalam keadaan terkunci, tidak tahu
kepastiannya kapan akan dibuka. Untuk itulah FIK sangat berharap agar wewenang
tersebut sesegera mungkin diserahkan rektorat kepada FIK untuk penyelenggaraan
perkuliahan.
Oentoeng Poedjadi Bertaraf
Internasional
Selalu saja ada kegiatan di Lapangan
Atletik Oentoeng Poedjadi. Mahasiswa yang datang tidak hanya berasal dari FIK,
namun dari semua jurusan di kawasan Kampus Lidah. Kedatangan mereka tidak hanya
untuk mengisi kuliah olahraga, namun juga sekedar untuk jalan-jalan atau
lari-lari pagi.
Fakultas
Ilmu Keolahragaan memiliki banyak fasilitas yang patut dinggulkan, salah
satunya adalah lapangan atletik Oentoeng Poedjadi. Oentoeng Poedjadi merupakan
seorang atlet lompat galah yang sempat memegang juara PON. Lapangan yang
dibangun sejak April 2010 itu sempat diresmikan oleh Menteri Pemuda dan
Olahraga (Menpora) Andi A. Mallarangeng pada 5 Desember 2010. Berikut
ditampilkan data dan fakta tentang lapangan atletik Oentoeng Poedjadi.
DATA
|
FAKTA
|
1. Lapangan atletik Oentoeng Poedjadi sudah berstandar
internasional karena memiliki spesifikasi berstandar internasional bila
dilihat dari ukuran dan bahan. Lapangannya yang sintesis sudah menyerupai
Stadion Senayan di Jakarta.
2.
Oentoeng
Poedjadi memiliki delapan lintasan. Lintasan yang berjumlah delapan itu juga
salah satu spesifikasi lapangan berstandar internasional. Di Indonesia, hanya
dua perguruan tinggi yang memiliki lapangan atletik berlintasan delapan,
yaitu Unesa dan UNY.
3.
Sudah
banyak ajang keolahragaan yang digelar di lapangan atletik Oentoeng Poedjadi,
baik itu regional maupun nasional. Namun, Unesa belum siap menyelenggarakan
ajang olahraga berskala internasional karena belum tersedianya tribun di
dalam lapangan.
4.
Pengembangan
lapangan atletik Oentoeng Poedjadi berasal dari sharing Menpora dengan Unesa. FIK berharap ada donatur yang bisa
memberi tribun karena tahun 2019 nanti Unesa menjadi penyelenggara ASEAN
Youth.
|
Pedestrian:
Cerminan Keadilan Bagi Mahasiswa
Jika dibandingkan dengan pejalan kaki,
jalanan di sepanjang Kampus Lidah selalu ramai oleh mobil dan kendaraan
bermotor. Namun semenjak dibangunnya pedestrian, mulai ada satu atau dua
mahasiswa yang berjalan kaki di sepanjang kampus FBS dan FIP.
Untuk
memberi kenyamanan pada mahasiswa, saat ini kawasan Kampus Ketintang dan Lidah
Wetan telah dibangun pedestrian. Jalan khusus pejalan kaki itu sengaja dibuat
untuk mahasiswa Unesa yang tidak memiliki kendaraan. Karena tidak memiliki
kendaraan, mahasiswa ada yang sampai berjalan kaki pulang dan pergi ke kampus.
Untuk itulah pedestrian dibangun. Pedestrian dibangun dengan berasaskan
keadilan, keadilan bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan seperti sebagian
besar mahasiswa lainnya.
Pedestrian
dibangun dengan berwawasan lingkungan. Tanpa meninggalkan konsep hijau, di atas
pedestrian nantinya akan diberi kanopi untuk tanaman merambat. Rencana ini
sudah mulai diterapkan di Kampus Ketintang, namun untuk kawasan Lidah Wetan
masih menyusul.
Sesuai
dana yang ada, pedestrian di kawasan Kampus Lidah dibangun sesuai paketnya
masing-masing. Paket pertama adalah pedestrian sepanjang kantor pusat sampai
FBS, paket kedua pedestrian sepanjang FBS sampai Citraland, lalu ditambah satu
paket lagi untuk meluruskan jalan. Semua itu semata-mata untuk memberi
kenyamanan bagi mahasiswa.
Asrama:
Kawah Candradimuka Calon Guru
Istilah “kawah candradimuka” memang tepat ditujukan untuk asrama
Unesa. Dengan berbagai kegiatannya, tempat ini digunakan sebagai pembinaan
karakter keguruan. Apalagi, sebentar lagi Unesa akan mempunyai asrama putra.
Inilah kesungguhan Unesa untuk menggodog
cikal bakal guru masa depan.
Saat
melihat ke depan asrama putri Unesa, kita akan melihat sebuah bangunan yang
belum jadi. Bangunan empat lantai itu adalah asrama putra yang pembangunannya
sudah mencapai tahap ketiga. Pada tahap pertama, 4 milyar dana dikucurkan untuk
membangun pondasi, sementara 8 milyar pada tahap kedua digunakan untuk struktur
bangunan. Pada tahap ketiga ini, negoisasi masih dilakukan untuk melengkapi
pembangunannya.
Bila
dibandingkan dengan asrama putri, kapasitas asrama putra terbilang lebih banyak.
Direncanakan, asrama putra dapat diisi sebanyak 340 mahasiswa, sementara asrama
putri hanya 250 mahasiswa. Namun, lokasi kedua asrama ini berada di bagian
depan kampus sehingga dekat dengan tempat perkuliahan. Selain kondusif sebagai
tempat tinggal mahasiswa, di asrama terdapat banyak kegiatan yang bersifat
meningkatkan prestasi akademik dan sosial kemasyarakatan.
Karena
itulah, penghuni asrama putri saat ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang
aktif mengikuti kegiatan asrama, di samping IPK harus tinggi. Mahasiswa semacam
ini yang masih bertahan ada sekitar 10—15 anak di setiap lantainya. Mereka
menjadi leader bagi mahasiswa baru
yang notabene hanya boleh menempati asrama selama dua semester di awal. Langkah
ini ditempuh untuk mengenalkan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru. Setelah
melewati semester dua, mereka harus mencari hunian baru di luar asrama. Mengapa
hal ini dilakukan? Karena saat ini asrama putri diharuskan menjadi asrama untuk
peserta PPG putri. Peserta dari SM3T putri itu wajib diasramakan di wilayah
kampus. Begitu juga dengan peserta PPG putra, mereka juga harus tinggal di
asrama. Karena asrama putra belum selesai pembangunannya, saat ini peserta PPG
putra menetap jadi satu di asrama PGSD.
Selama
ini, fasilitas di asrama putri tergolong unggul. Fasilitas yang disediakan
meliputi ruang tamu, ruang serbaguna, ruang TV, ruang bersama, mushola, kantin,
parkir mobil dan motor, fasilitas genset, pengamatan satpam 24 jam, akses Wifi
gratis 24 jam, dan lain-lain. Asrama berlantai lima itu memberikan tarif sewa
kamar yang berbeda di tiap lantainya. Semakin tinggi lantai, tarif sewa kamar
semakin murah.
Ini
Dia yang Belum Tersentuh
Dari
waktu ke waktu, pembangunan di kawasan Kampus Lidah terus dilakukan secara
bertahap. Sampai Februari 2014 ini, sudah banyak gedung baru yang berdiri.
Pembenahan sarana dan prasarana sudah mulai dirasakan kenyamanannya. Pun dengan
masalah penghijauan, Unesa terus mewujudkan kampus asri di tengah kota
metropolis. Namun, memasuki bulan ketiga di tahun 2014 ini, masih ada
aspek-aspek kecil yang belum tersentuh pembangunannya. Aspek apa sajakah itu?
1. Ruang Jaga Gerbang
Saat
melihat gambar di depan, kondisinya begitu memprihatinkan. Dengan kondisi
demikian, dapat dipastikan tidak ada orang yang mau mendiaminya walaupun hanya
sesaat. Gambar pertama adalah pos bantu yang ada di gang 5. Pintunya sudah
lapuk, lantainya ditumbuhi rerumputan meranggas. Begitu juga dengan gambar
kedua. Pos bantu yang ada di gang 7 itu kondisinya bahkan lebih miris lagi.
Selain tidak berpintu dan berjendela, dindingnya pun dipenuhi coretan. Tidak
berbeda dengan pos bantu di gang 5, lantainya juga ditumbuhi rerumputan
meranggas.
Saat
dikonfirmasi pada satuan pengamanan Unesa, ternyata kondisi tersebut sudah berlangsung
sejak lama. Namun, untuk menjaga ketertiban dan keamanan kampus, patroli tetap
dilakukan selama 24 jam, khususnya pada jam-jam rawan.
“Patroli
tetap kami lakukan di seluruh penjuru Unesa, tidak terkecuali di pos-pos
bantunya. Di pos-pos bantu, kami tidak hanya lewat, namun juga menyempatkan
untuk nongkrong di sana,” ujar Rachmad Wibowo, komandan regu III satuan
pengamanan Unesa.
Selain
itu, Rachmad juga mengeluhkan kondisi pos gerbang utama Unesa. Pos yang ada di
pintu masuk Unesa itu airnya sudah tidak mengalir. Untuk sekadar berwudhu atau
buang air, petugas harus membeli air setiap hari. “Kondisi ini sudah lama,
sekitar satu tahun,” imbuh Rachmad.
Selain
masalah pos jaga, masih banyak kendala keamanan lain yang dikeluhkan satuan
pengamanan Unesa. Kendala tersebut diantaranya penerangan jalan, pagar tanaman,
dan portal.
“Di
malam hari, jalan menuju ke asrama masih gelap. Lalu, pos bantu di belakang
asrama PGSD sudah lama tidak berportal. Yang masih hangat adalah dibongkarnya
pagar Unesa di jalanan Citraland belakang FIK. Kami sangat menginginkan jalur
tersebut diberi pagar tanaman yang tinggi,” ungkap Rachmad penuh harap.
2. Jalanan Kampus
Walaupun
jalan di kawasan kampus Lidah sudah dipaving, namun itu belum mencakup
semuanya. Jalan yang belum tersentuh pembangunan diantaranya jalan menuju
asrama, jalan di belakang FBS, jalan sebelah timur parkiran Bahasa Indonesia,
jalan di depan sendratasik, jalan di sekitar danau Unesa, dan lain-lain.
Kondisi jalanan yang belum tersentuh masih rusak, berlubang, dan becek bila
hujan.
3. Hutan Kampus
Hutan
kampus yang jelas bila dilihat dari depan FIP itu nampaknya belum layak bila
dikatakan hutan kampus. Koleksi tanaman masih sebatas rerumputan liar, bukan
pepohonan. Antara panas dan rindang, tampaknya area hutan kampus masih lebih
banyak disinari matahari daripada disinggahi kesejukan.
4. Baseball, hockey dan
futsal
Untuk
lapangan baseball, hockey dan futsal, ketiganya masih memerlukan pembenahan.
Pada lapangan baseball, aspek-aspek yang masih memerlukan perbaikan diantaranya
pintu masuk, drainase di luar lapangan, rumput yang belum terkondisi, batas
permainan yang hilang, gravel yang
terkikis, dan tentu saja minimnya keamanan karena dekat dengan jalan raya. Hal
itu juga berlaku pada lapangan hockey, banyak sarana dan prasarana yang hilang
begitu saja. Rumput dan line lapangan
juga belum terkondisi.
Halaman samping GOR Bima yang biasa digunakan untuk futsal. |
Rumput yang meninggi di sekitar lapangan hockey FIK. |
Untuk
lapangan futsal, ada cerita tersendiri. Menurut mahasiswa FIK yang hobi bermain
futsal, anak-anak biasa bermain di lapangan basket atau di samping halaman GOR
Bima. Ini dapat dimaklumi karena FIK belum memiliki lapangan futsal. Namun,
mahasiswa dapat bergembira setelah berdirinya gedung GOR yang baru. Hanya
tinggal menunggu waktu kapan GOR baru tersebut akan dibuka.
Menurut
ketua Tim Perencanaan dan Pengembangan Unesa, Suprapto, S.Pd., MT., semua
membutuhkan waktu untuk berubah. Perubahan tersebut tidak mungkin langsung
terjadi, namun akan berlangsung secara bertahap. Semua aspek, termasuk hal-hal
kecil di depan, akan tetap diperhatikan kelangsungannya untuk mewujudkan Unesa
yang lebih baik (San).
No comments:
Post a Comment