Background

Friday, March 7, 2014

Napak Sekilas Pembangunan Kampus Lidah

Menara 12 Lantai itu Rektorat Baru Unesa
Gedung rektorat baru Unesa direncanakan mulai digunakan tahun 2015 mendatang. Menara 12 lantai itu akan menjadi ikon sekaligus nadi utama Unesa.

Tidak main-main, Unesa sebagai sebuah kampus di kota metropolis ingin menunjukkan jaminan kenyamanan bagi mahasiswa dan dosennya. Gedung rektorat yang diperkirakan akan digunakan tahun depan itu sudah berdiri megah di Kampus Lidah Wetan. Untuk melengkapi kemegahan itu, nantinya di seberang jalan akan dibangun patung khas Unesa yang menghadap ke danau. Halaman depan rektorat akan menjadi pusat kegiatan dosen dan mahasiswa, misalnya saja untuk upacara hari-hari besar.
Pembangunan gedung rektorat baru Unesa memakan dana yang tidak sedikit. 183 milyar dana dikucurkan untuk menutupnya. Besaran dana tersebut diperoleh melalui empat tahap, tahap I sebesar 83 milyar, tahap II 50 milyar, tahap III 35 milyar. Dana yang diperoleh dari Dikti dan Kementerian Pendidikan Nasional itu hanya untuk menutupi konstruksi fisiknya. Sementara untuk mebelair, dibutuhkan dana sekitar 17 milyar melalui tahap IV untuk melengkapi furniture dan desain interior. Berikut ditampilkan rencana penggunaan ruang gedung rektorat baru Unesa.

Lantai
Peruntukan
Lantai 1
Ground
Lantai 2
Tata Usaha, kantor urusan internasional, Humas
Lantai 3
BAUK bagian perlengkapan, perlengkapan, LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik), ULP (Unit Layanan Pengadaan)
Lantai 4
Kepegawaian, kantor kepala BAUK
Lantai 5
Keuangan
Lantai 6
LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat)
Lantai 7
LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat)
Lantai 8
Ruang PR IV dan PR II
Lantai 9
Ruang rektor, ruang PR I, ruang PR III
Lantai 10
Senat universitas
Lantai 11
Ruang tim ahli, perencanaan, PJM (Pusat Jaminan Mutu), SPI (Satuan Pengurus Internasional)
Lantai 12
Aula


Plaza PKM: Pusat Fasilitas Umum Unesa

Sebentar lagi, Kampus Lidah Wetan akan memiliki foodcourt. Lokasinya pun strategis, yaitu di dekat danau Lidah. Ini mengingatkan dengan foodcourt di Kampus Ketintang yang lokasinya juga berada di dekat Ranunesa. Foodcourt Lidah akan dibangun di wilayah Plaza PKM Unesa. Pembangunan Plaza PKM dilakukan bersamaan dengan pembangunan gedung-gedung baru lainnya. Plaza yang pembangunannya didanai oleh PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) itu akan diisi dengan fasilitas-fasilitas umum yang tentunya akan memberi kenyamanan bagi sivitas akademika Unesa.
Selain foodcourt, Plaza PKM juga akan menyediakan layanan transaksi Perbankan melalui bank-bank yang sudah menjalin kerjasama dengan Unesa. Bank-bank tersebut antara lain Bank BTN, Bank Jatim, Bank Mandiri, dan Bank BNI. Rencana penggunaan ruang Plaza PKM saat ini belum ditentukan, namun dipastikan akan dibangun pada satu lantai yang meluas. Selain itu, Plaza PKM juga akan menjadi markas Badan Eksekutif Mahasiswa, namun tidak termasuk Unit Kegiatan Mahasiswa. UKM akan ditempatkan di Youth Center.


Lidah Punya SD dan SMP Labschool
Sebentar lagi kawasan Kampus Lidah Wetan akan memiliki SD dan SMP Labschool. Dilengkapi dengan fasilitas unggul, diharapkan tahun ajaran baru nanti akan mampu memberi kenyamanan bagi para pebelajar baru.

Pembangunan Gedung SD dan SMP Labschool di Lidah memakan biaya sebesar 21 milyar. Dana dari Dikti tersebut digunakan untuk membangun 2 lantai untuk SD dan 3 lantai untuk SMP. Fasilitas di dalamnya meliputi ruang makan, aula, mushola, dan lapangan voli outdoor. Rencananya, SMP Labschool akan mulai dibuka pada tahun ajaran baru 2014/2015 mendatang, sementara SD Labschool masih akan dibuka tahun depan. Tenaga pengajar bukan dari pegawai negeri, namun diambil dari tenaga tetap BLU.
Jika ada SD dan SMP, pastinya orang akan menanyakan mana SMAnya. Dipindahnya kampus PG-PAUD dan PLB ke Lidah tentunya bukan tanpa alasan. Gedung PAUD di Teratai akan digunakan untuk SMA Labschool dan gedung PLB di Gedangan digunakan untuk SMK Labschool.
Berikut ditampilkan rencana penggunaan ruang untuk SD dan SMP labschool di Lidah.
SD Labschool
3 blok gedung 2 lantai untuk kelas
1 blok gedung 2 lantai untuk lab
1 blok gedung 2 lantai untuk kantor
1 blok gedung untuk lab musik dan UKS
SMP Labschool
3 blok gedung 3 lantai untuk ruang kelas
1 blok gedung 2 lantai untuk lab
1 blok gedung 2 lantai untuk UKS dan kesenian
1 blok gedung 3 lantai untuk perkantoran dan OSIS



Pengintegrasian PAUD dan PLB di Lidah
PAUD untuk SMA, PLB untuk SMK
Untuk kemudian hari, Jurusan PG-PAUD tidak akan lagi di Teratai. Pun dengan Jurusan Pendidikan Luar Biasa, lokasinya tidak akan lagi di Gedangan. Seluruh potensi Unesa itu akan menyatu di Fakultas Ilmu Pendidikan.

Gedung PAUD dan PLB dirancang cukup megah. Dibangun di atas lahan 3000m2 dengan empat lantai. Diharapkan setelah pembangunan gedung ini selesai, seluruh potensi Unesa akan menyatu dan menjadi kekuatan besar untuk meningkatkan mutu Unesa sebagai ikon dunia kependidikan masa depan.
Lalu, bagaimanakah nasib gedung PAUD dan PLB yang lama? Dua gedung itu tidak akan dibongkar, namun tetap dipakai sebagai tempat belajar. Gedung PAUD di Teratai akan digunakan untuk SMA Labschool dan gedung PLB di Gedangan digunakan untuk SMK Labschool.
Selain dilengkapi dengan ruang tunagrahita, tunadaksa, dan tunanetra, gedung PAUD dan PLB juga dilengkapi fasilitas unggul yang tidak seperti jurusan biasanya. Bagaimana tidak, dihitung-hitung ada 11 lab yang tersebar serta ruang-ruang khusus di lantai dua untuk menunjang pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, berikut ditampilkan ruang-ruang Gedung PAUD dan PLB.

Rencana Penggunaan Ruang Gedung PAUD dan PLB
Lantai
Peruntukan
1
Ruang kelas untuk 60 orang, lecturer rooms, administration, head of department office, meeting room, lab komputer, lab musik, lab workshop, lab microteaching, lab kesehatan dan gizi, lab tumbuh kembang, lab sains AUD, ruang baca, staff bathroom, common room, mushola, toilet, salasar dan lobby, studio (video editing), staircase, storage rooms.
2
Ruang A
Head of Dept. office, ruang tenaga ahli (dokter, psikiater, dan psikolog), ruang sidang, ruang tenaga edukatif, ruang data, ruang administrasi.
Ruang B
Ruang speech terapy (A-B-C-D), ruang Sensory Integrated (SI), terapi perilaku untuk anak autis, ruang perpustakaan, ruang pameran karya (A-B-C-D-Autis).
Ruang C
Ruang olahraga adaptif, ruang bina persepsi bunyi (A-B-C), lapangan futsal adaptif (A-B-C-D).
Ruang D
Ruang identifikasi dan sessmen, ruang prevokasional, ruang microteaching (A-B-C-D).
Ruang Kegiatan
Ruang kegiatan tunanetra, ruang kegiatan tunagrahita, ruang tunadaksa, ruang kegiatan sehari-hari (activity of daily living) dan orientasi mobilitas, ruang workshop untuk tunanetra.
Ruang F
Staff bathroom.
Ruang G
Salasar dan lobby.
Ruang H
Mushola, toilet, storage rooms, staircase, common room.
3
Teaching and Learning Labs
Lab MIPA:
ruang praktikum, ruang penyimpanan bahan, ruang penyimpanan alat, ruang persiapan praktikum, ruang kepala laboratorium.
Lab Bahasa:
ruang kedap bahasa, ruang penyimpanan alat, ruang kepala laboratorium.
Lab IPS:
ruang kedap bahasa, ruang penyimpanan alat, ruang kepala laboratorium.
Lab Seni:
ruang praktik membatik, ruang praktik menyablon, ruang praktik melukis, ruang praktik kriya, ruang praktik musik modern kedap suara, ruang praktik musik klasik kedap suara, ruang pameran.


FSD, Tidak Lagi FBS
Unesa sebentar lagi tidak akan mempunyai fakultas yang bernama Fakultas Bahasa dan Seni. Jika berjalan dengan optimal, maka Jurusan Seni dan Desain akan melepaskan diri dari fakultas bahasa.

Gedung Seni dan Desain direncanakan akan selesai pada tahun 2017 mendatang. Pembangunan gedung ini merupakan embrio untuk mengembangkan jurusan seni di Unesa. Sejalan dengan pembangunan yang memakan waktu hampir empat tahun, Fakultas Seni dan Desain akan menyiapkan prasyarat kelayakan jurusan menjadi fakultas. Gedung yang masuk perencanaan pembangunan dana IDB itu diperuntukkan sebagai ruang kelas representatif untuk perkuliahan Fakultas Seni dan Desain. Gedung ini akan dibangun empat lantai dan beberapa subruang yang akan menjadi prodi baru dalam fakultas.
Berikut ditampilkan rencana penggunaan ruang gedung Seni dan Desain.
Rencana Penggunaan Ruang Gedung Seni dan Desain
Lantai
Peruntukan
1
Lecturer rooms, administration, head of department office, meeting room, lab performing art, BEMF dan BEMJ, staff bathroom, lobby + staircase, lab management, mushola, toilet, coffe room.
2
Lecturer rooms, student activities rooms, mushola, toilet, staircase.
3
Teaching and learning labs, studio, art gallery, mushola, toilet, printing center, staircase, shop/marchandise center, QA center, health center.
4
Auditorium for seminar, library, mushola, toilet, staircase, research and development room, theater room/film studio.


Gedung PPG: Simbol Pertaruhan Unesa
dalam Mencetak Guru Profesional
Seorang guru harus memiliki karakter. Bukan hanya sekedar karakter, namun karakter positif untuk mencerdaskan anak bangsa. Pembangunan karakter itu dipercayakan pada Unesa lewat Pendidikan Profesi Guru.

Sebagai lembaga pendidik tenaga kependidikan (LPTK), Unesa siap mencetak guru profesional dalam bentuk Pendidikan Profesi Guru (PPG). Itulah mengapa gedung PPG yang ada di Kampus Lidah Wetan ini patut dibanggakan. Gedung PPG berfungsi sebagai tempat perkuliahan para guru untuk mendapatkan gelar profesional sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang. Lulusan guru dituntut profesional di bidangnya, sehingga mereka yang belum profesional harus mengikuti program Permendiknas untuk mengikuti PPG.
Dana untuk membangun gedung PPG mencapai 48,915 milyar. Disebut-sebut, gedung PPG terdiri dari sembilan lantai. Namun ternyata, gedung ini berlantai 10 bukan berlantai sembilan. Hanya saja, lantai 10 tidak difungsikan sebagai ruang kuliah. Lantai tersebut difungsikan untuk meletakkan barang-barang berat seperti tandon dan lain-lain. Karena itu, lantai 10 tidak dibangun utuh, hanya setengah bagian yang dibangun. Namun secara fungsional, kegiatan PPG hanya difokuskan pada lantai 1 sampai 9.
Saat menatap keluar, gedung PPG dikelilingi oleh kaca. Fungsi daripada kaca tersebut adalah untuk hemat energi, sehingga saat siang hari bagian dalam gedung tidak membutuhkan cahaya lampu. Berikut ditampilkan rincian gedung PPG dari lantai 1 sampai 9.

Data Ruang Gedung PPG
No.
Lantai
Kode Ruang
Nama Ruang
1.
Lantai 1
W1.02.01
Toilet


W1.02.02
Janitor


W1.02.03
Toilet


W1.02.04
Ruang tandon air


W1.02.05
Kantin


W1.02.06
Kantin


W1.02.07
Ruang panel listrik


W1.02.08
Toilet


W1.02.09
Janitor


W1.02.10
Toilet


W1.02.11
Gudang arsip


W1.02.12
Kantor administrasi dan staff


W1.02.13
Ruang teknisi




2.
Lantai 2
W1.02.01
Ruang Ka PPM


W1.02.02
Ruang Ka PPL dan P3G


W1.02.03
Ruang PUMK


W1.02.04
Ruang Kaprodi


W1.02.05
Ruang Kaprodi


W1.02.06
Toilet


W1.02.07
Janitor


W1.02.08
Toilet


W1.02.09
Ruang Direktur


W1.02.10
Ruang sekretaris dan ruang tunggu


W1.02.11
Ruang Pembantu Direktur


W1.02.12
Toilet


W1.02.13
Janitor


W1.02.14
Toilet


W1.02.15
Ruang rapat


W1.02.16
Gudang alat


W1.02.17
Gudang arsip


W1.02.18
Ruang Kaprodi


W1.02.19
Ruang Kaprodi


W1.02.20
Ruang makan


W1.02.21
Ruang perpustakaan referensi




3.
Lantai 3
W1.03.01
Ruang workshop


W1.03.01a
Gudang


W1.03.02
Ruang workshop


W1.03.02a
Gudang


W1.03.03
Toilet


W1.03.04
Gudang


W1.03.05
Toilet


W1.03.06
Ruang microteaching


W1.03.06a
Gudang


W1.03.07
Ruang workshop


W1.03.07a
Gudang


W1.03.08
Toilet


W1.03.09
Janitor


W1.03.10
Toilet


W1.03.11
Ruang workshop


W1.03.11a
Gudang


W1.03.12
Ruang workshop


W1.03.12a
Gudang


W1.03.13
Ruang display


W1.03.13a
Gudang


W1.03.14
Ruang display


W1.03.14a
Gudang




4.
Lantai 4
W1.04.01
Ruang workshop


W1.04.01a
Gudang


W1.04.02
Ruang workshop


W1.04.02a
Gudang


W1.04.03
Toilet


W1.04.04
Gudang


W1.04.05
Toilet


W1.04.06
Ruang microteaching


W1.04.06a
Gudang


W1.04.07
Ruang workshop


W1.04.07a
Gudang


W1.04.08
Toilet


W1.04.09
Janitor


W1.04.10
Toilet


W1.04.11
Ruang workshop


W1.04.11a
Gudang


W1.04.12
Ruang workshop


W1.04.12a
Gudang


W1.04.13
Ruang display


W1.04.13a
Gudang


W1.04.14
Ruang display


W1.04.14a
Gudang




5.
Lantai 5
W1.05.01
Ruang workshop


W1.05.01a
Gudang


W1.05.02
Ruang workshop


W1.05.02a
Gudang


W1.05.03
Toilet


W1.05.04
Gudang


W1.05.05
Toilet


W1.05.06
Ruang microteaching


W1.05.06a
Gudang


W1.05.07
Ruang workshop


W1.05.07a
Gudang


W1.05.08
Toilet


W1.05.09
Janitor


W1.05.10
Toilet


W1.05.11
Ruang workshop


W1.05.11a
Gudang


W1.05.12
Ruang workshop


W1.05.12a
Gudang


W1.05.13
Ruang display


W1.05.13a
Gudang


W1.05.14
Ruang display


W1.05.14a
Gudang




6.
Lantai 6
W1.06.01
Ruang workshop


W1.06.01a
Gudang


W1.06.02
Ruang workshop


W1.06.02a
Gudang


W1.06.03
Toilet


W1.06.04
Gudang


W1.06.05
Toilet


W1.06.06
Ruang microteaching


W1.06.06a
Gudang


W1.06.07
Ruang workshop


W1.06.07a
Gudang


W1.06.08
Toilet


W1.06.09
Janitor


W1.06.10
Toilet


W1.06.11
Ruang workshop


W1.06.11a
Gudang


W1.06.12
Ruang workshop


W1.06.12a
Gudang


W1.06.13
Ruang display


W1.06.13a
Gudang


W1.06.14
Ruang display


W1.06.14a
Gudang




7.
Lantai 7
W1.07.01
Ruang workshop


W1.07.01a
Gudang


W1.07.02
Ruang workshop


W1.07.02a
Gudang


W1.07.03
Toilet


W1.07.04
Gudang


W1.07.05
Toilet


W1.07.06
Ruang microteaching


W1.07.06a
Gudang


W1.07.07
Ruang workshop


W1.07.07a
Gudang


W1.07.08
Toilet


W1.07.09
Janitor


W1.07.10
Toilet


W1.07.11
Ruang workshop


W1.07.11a
Gudang


W1.07.12
Ruang workshop


W1.07.12a
Gudang


W1.07.13
Ruang display


W1.07.13a
Gudang


W1.07.14
Ruang display


W1.07.14a
Gudang




8.
Lantai 8
W1.08.01
Ruang workshop


W1.08.01a
Gudang


W1.08.02
Ruang workshop


W1.08.02a
Gudang


W1.08.03
Toilet


W1.08.04
Gudang


W1.08.05
Toilet


W1.08.06
Ruang microteaching


W1.08.06a
Gudang


W1.08.07
Ruang workshop


W1.08.07a
Gudang


W1.08.08
Toilet


W1.08.09
Janitor


W1.08.10
Toilet


W1.08.11
Ruang workshop


W1.08.11a
Gudang


W1.08.12
Ruang workshop


W1.08.12a
Gudang


W1.08.13
Ruang display


W1.08.13a
Gudang


W1.08.14
Ruang display


W1.08.14a
Gudang




9.
Lantai 9
W1.09.01
Ruang VIP


W1.09.01a
Gudang


W1.09.02
Ruang VIP


W1.09.02
Gudang


W1.09.03
Toilet


W1.09.04
Pantry


W1.09.05
Toilet


W1.09.06
Toilet


W1.09.07
Janitor


W1.09.08
Toilet


W1.09.09
Ruang workshop


W1.09.09a
Gudang


W1.09.10
Ruang rapat


W1.09.10a
Gudang


W1.09.11
Ruang auditorium


W1.09.11a
Ruang microteaching


W1.09.11b
Gudang


W1.09.11c
Gudang


W1.09.11d
Ruang workshop


Gelanggang Pemuda dan Olahraga
Gelanggang pemuda dan olahraga FIK baru saja berdiri. Namun, gedung itu masih kosong, tidak berpenghuni. Tinggal menunggu waktu saja gedung tersebut akan ramai oleh mahasiswa.

Sebanyak 15 milyar dana dikucurkan Kemenpora untuk membangun gelanggang pemuda dan olahraga FIK. Walaupun gedungnya sudah berdiri, namun sampai saat ini pembangunan masih mencapai tahap kedua, yang mana fasilitas masih terus dilengkapi. GOR FIK berdiri berkat pengajuan proposal ke Kemenpora untuk meningkatkan layanan perkuliahan mahasiswa, khususnya bagian praktek. Praktek tersebut misalnya futsal, voli, bulutangkis, pencak silat, judo, dan lain-lain. Untuk teori sebenarnya bisa juga dilakukan karena di dalam GOR juga menyediakan classroom. Namun bila diamati sepintas, keseluruhan gedung satu lantai itu adalah lapangan luas yang dikelilingi tribun.
Walaupun gedungnya sudah berdiri, namun tetap saja GOR baru ini belum dapat digunakan. Selain belum ada listrik dan air, pihak rektorat belum menyerahkan wewenang ke FIK. Karena itu, GOR FIK saat ini masih dalam keadaan terkunci, tidak tahu kepastiannya kapan akan dibuka. Untuk itulah FIK sangat berharap agar wewenang tersebut sesegera mungkin diserahkan rektorat kepada FIK untuk penyelenggaraan perkuliahan.


Oentoeng Poedjadi Bertaraf Internasional
Selalu saja ada kegiatan di Lapangan Atletik Oentoeng Poedjadi. Mahasiswa yang datang tidak hanya berasal dari FIK, namun dari semua jurusan di kawasan Kampus Lidah. Kedatangan mereka tidak hanya untuk mengisi kuliah olahraga, namun juga sekedar untuk jalan-jalan atau lari-lari pagi.

Fakultas Ilmu Keolahragaan memiliki banyak fasilitas yang patut dinggulkan, salah satunya adalah lapangan atletik Oentoeng Poedjadi. Oentoeng Poedjadi merupakan seorang atlet lompat galah yang sempat memegang juara PON. Lapangan yang dibangun sejak April 2010 itu sempat diresmikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi A. Mallarangeng pada 5 Desember 2010. Berikut ditampilkan data dan fakta tentang lapangan atletik Oentoeng Poedjadi.

DATA
FAKTA
1.   Lapangan atletik Oentoeng Poedjadi sudah berstandar internasional karena memiliki spesifikasi berstandar internasional bila dilihat dari ukuran dan bahan. Lapangannya yang sintesis sudah menyerupai Stadion Senayan di Jakarta.
2.   Oentoeng Poedjadi memiliki delapan lintasan. Lintasan yang berjumlah delapan itu juga salah satu spesifikasi lapangan berstandar internasional. Di Indonesia, hanya dua perguruan tinggi yang memiliki lapangan atletik berlintasan delapan, yaitu Unesa dan UNY.
3.   Sudah banyak ajang keolahragaan yang digelar di lapangan atletik Oentoeng Poedjadi, baik itu regional maupun nasional. Namun, Unesa belum siap menyelenggarakan ajang olahraga berskala internasional karena belum tersedianya tribun di dalam lapangan.
4.   Pengembangan lapangan atletik Oentoeng Poedjadi berasal dari sharing Menpora dengan Unesa. FIK berharap ada donatur yang bisa memberi tribun karena tahun 2019 nanti Unesa menjadi penyelenggara ASEAN Youth.


Pedestrian: Cerminan Keadilan Bagi Mahasiswa
Jika dibandingkan dengan pejalan kaki, jalanan di sepanjang Kampus Lidah selalu ramai oleh mobil dan kendaraan bermotor. Namun semenjak dibangunnya pedestrian, mulai ada satu atau dua mahasiswa yang berjalan kaki di sepanjang kampus FBS dan FIP.

Untuk memberi kenyamanan pada mahasiswa, saat ini kawasan Kampus Ketintang dan Lidah Wetan telah dibangun pedestrian. Jalan khusus pejalan kaki itu sengaja dibuat untuk mahasiswa Unesa yang tidak memiliki kendaraan. Karena tidak memiliki kendaraan, mahasiswa ada yang sampai berjalan kaki pulang dan pergi ke kampus. Untuk itulah pedestrian dibangun. Pedestrian dibangun dengan berasaskan keadilan, keadilan bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan seperti sebagian besar mahasiswa lainnya.
Pedestrian dibangun dengan berwawasan lingkungan. Tanpa meninggalkan konsep hijau, di atas pedestrian nantinya akan diberi kanopi untuk tanaman merambat. Rencana ini sudah mulai diterapkan di Kampus Ketintang, namun untuk kawasan Lidah Wetan masih menyusul.
Sesuai dana yang ada, pedestrian di kawasan Kampus Lidah dibangun sesuai paketnya masing-masing. Paket pertama adalah pedestrian sepanjang kantor pusat sampai FBS, paket kedua pedestrian sepanjang FBS sampai Citraland, lalu ditambah satu paket lagi untuk meluruskan jalan. Semua itu semata-mata untuk memberi kenyamanan bagi mahasiswa.


Asrama: Kawah Candradimuka Calon Guru
Istilah “kawah candradimuka” memang tepat ditujukan untuk asrama Unesa. Dengan berbagai kegiatannya, tempat ini digunakan sebagai pembinaan karakter keguruan. Apalagi, sebentar lagi Unesa akan mempunyai asrama putra. Inilah kesungguhan Unesa untuk menggodog cikal bakal guru masa depan.

Saat melihat ke depan asrama putri Unesa, kita akan melihat sebuah bangunan yang belum jadi. Bangunan empat lantai itu adalah asrama putra yang pembangunannya sudah mencapai tahap ketiga. Pada tahap pertama, 4 milyar dana dikucurkan untuk membangun pondasi, sementara 8 milyar pada tahap kedua digunakan untuk struktur bangunan. Pada tahap ketiga ini, negoisasi masih dilakukan untuk melengkapi pembangunannya.
Bila dibandingkan dengan asrama putri, kapasitas asrama putra terbilang lebih banyak. Direncanakan, asrama putra dapat diisi sebanyak 340 mahasiswa, sementara asrama putri hanya 250 mahasiswa. Namun, lokasi kedua asrama ini berada di bagian depan kampus sehingga dekat dengan tempat perkuliahan. Selain kondusif sebagai tempat tinggal mahasiswa, di asrama terdapat banyak kegiatan yang bersifat meningkatkan prestasi akademik dan sosial kemasyarakatan.
Karena itulah, penghuni asrama putri saat ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang aktif mengikuti kegiatan asrama, di samping IPK harus tinggi. Mahasiswa semacam ini yang masih bertahan ada sekitar 10—15 anak di setiap lantainya. Mereka menjadi leader bagi mahasiswa baru yang notabene hanya boleh menempati asrama selama dua semester di awal. Langkah ini ditempuh untuk mengenalkan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru. Setelah melewati semester dua, mereka harus mencari hunian baru di luar asrama. Mengapa hal ini dilakukan? Karena saat ini asrama putri diharuskan menjadi asrama untuk peserta PPG putri. Peserta dari SM3T putri itu wajib diasramakan di wilayah kampus. Begitu juga dengan peserta PPG putra, mereka juga harus tinggal di asrama. Karena asrama putra belum selesai pembangunannya, saat ini peserta PPG putra menetap jadi satu di asrama PGSD.
Selama ini, fasilitas di asrama putri tergolong unggul. Fasilitas yang disediakan meliputi ruang tamu, ruang serbaguna, ruang TV, ruang bersama, mushola, kantin, parkir mobil dan motor, fasilitas genset, pengamatan satpam 24 jam, akses Wifi gratis 24 jam, dan lain-lain. Asrama berlantai lima itu memberikan tarif sewa kamar yang berbeda di tiap lantainya. Semakin tinggi lantai, tarif sewa kamar semakin murah.


Ini Dia yang Belum Tersentuh
Dari waktu ke waktu, pembangunan di kawasan Kampus Lidah terus dilakukan secara bertahap. Sampai Februari 2014 ini, sudah banyak gedung baru yang berdiri. Pembenahan sarana dan prasarana sudah mulai dirasakan kenyamanannya. Pun dengan masalah penghijauan, Unesa terus mewujudkan kampus asri di tengah kota metropolis. Namun, memasuki bulan ketiga di tahun 2014 ini, masih ada aspek-aspek kecil yang belum tersentuh pembangunannya. Aspek apa sajakah itu?
1. Ruang Jaga Gerbang

 

Saat melihat gambar di depan, kondisinya begitu memprihatinkan. Dengan kondisi demikian, dapat dipastikan tidak ada orang yang mau mendiaminya walaupun hanya sesaat. Gambar pertama adalah pos bantu yang ada di gang 5. Pintunya sudah lapuk, lantainya ditumbuhi rerumputan meranggas. Begitu juga dengan gambar kedua. Pos bantu yang ada di gang 7 itu kondisinya bahkan lebih miris lagi. Selain tidak berpintu dan berjendela, dindingnya pun dipenuhi coretan. Tidak berbeda dengan pos bantu di gang 5, lantainya juga ditumbuhi rerumputan meranggas.
Saat dikonfirmasi pada satuan pengamanan Unesa, ternyata kondisi tersebut sudah berlangsung sejak lama. Namun, untuk menjaga ketertiban dan keamanan kampus, patroli tetap dilakukan selama 24 jam, khususnya pada jam-jam rawan.
“Patroli tetap kami lakukan di seluruh penjuru Unesa, tidak terkecuali di pos-pos bantunya. Di pos-pos bantu, kami tidak hanya lewat, namun juga menyempatkan untuk nongkrong di sana,” ujar Rachmad Wibowo, komandan regu III satuan pengamanan Unesa.
Selain itu, Rachmad juga mengeluhkan kondisi pos gerbang utama Unesa. Pos yang ada di pintu masuk Unesa itu airnya sudah tidak mengalir. Untuk sekadar berwudhu atau buang air, petugas harus membeli air setiap hari. “Kondisi ini sudah lama, sekitar satu tahun,” imbuh Rachmad.
Selain masalah pos jaga, masih banyak kendala keamanan lain yang dikeluhkan satuan pengamanan Unesa. Kendala tersebut diantaranya penerangan jalan, pagar tanaman, dan portal.
“Di malam hari, jalan menuju ke asrama masih gelap. Lalu, pos bantu di belakang asrama PGSD sudah lama tidak berportal. Yang masih hangat adalah dibongkarnya pagar Unesa di jalanan Citraland belakang FIK. Kami sangat menginginkan jalur tersebut diberi pagar tanaman yang tinggi,” ungkap Rachmad penuh harap.

2. Jalanan Kampus
Walaupun jalan di kawasan kampus Lidah sudah dipaving, namun itu belum mencakup semuanya. Jalan yang belum tersentuh pembangunan diantaranya jalan menuju asrama, jalan di belakang FBS, jalan sebelah timur parkiran Bahasa Indonesia, jalan di depan sendratasik, jalan di sekitar danau Unesa, dan lain-lain. Kondisi jalanan yang belum tersentuh masih rusak, berlubang, dan becek bila hujan.

  
 

3. Hutan Kampus
Hutan kampus yang jelas bila dilihat dari depan FIP itu nampaknya belum layak bila dikatakan hutan kampus. Koleksi tanaman masih sebatas rerumputan liar, bukan pepohonan. Antara panas dan rindang, tampaknya area hutan kampus masih lebih banyak disinari matahari daripada disinggahi kesejukan.


4. Baseball, hockey dan futsal
Untuk lapangan baseball, hockey dan futsal, ketiganya masih memerlukan pembenahan. Pada lapangan baseball, aspek-aspek yang masih memerlukan perbaikan diantaranya pintu masuk, drainase di luar lapangan, rumput yang belum terkondisi, batas permainan yang hilang, gravel yang terkikis, dan tentu saja minimnya keamanan karena dekat dengan jalan raya. Hal itu juga berlaku pada lapangan hockey, banyak sarana dan prasarana yang hilang begitu saja. Rumput dan line lapangan juga belum terkondisi.
Halaman samping GOR Bima
yang biasa digunakan untuk futsal.
Rumput yang meninggi
di sekitar lapangan hockey FIK.

Untuk lapangan futsal, ada cerita tersendiri. Menurut mahasiswa FIK yang hobi bermain futsal, anak-anak biasa bermain di lapangan basket atau di samping halaman GOR Bima. Ini dapat dimaklumi karena FIK belum memiliki lapangan futsal. Namun, mahasiswa dapat bergembira setelah berdirinya gedung GOR yang baru. Hanya tinggal menunggu waktu kapan GOR baru tersebut akan dibuka.
Menurut ketua Tim Perencanaan dan Pengembangan Unesa, Suprapto, S.Pd., MT., semua membutuhkan waktu untuk berubah. Perubahan tersebut tidak mungkin langsung terjadi, namun akan berlangsung secara bertahap. Semua aspek, termasuk hal-hal kecil di depan, akan tetap diperhatikan kelangsungannya untuk mewujudkan Unesa yang lebih baik (San).

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

No comments:

Post a Comment