Isu
SNMPTN tulis akan dihapus ternyata hanya wacana belaka. Tahun depan SNMPTN
jalur tertulis akan tetap diselenggarakan. Namun bila ditilik lebih lanjut,
wacana di depan sebenarnya diinginkan pelaksanaannya oleh pihak-pihak tertentu.
Demikianlah yang disampaikan Rektor Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr.
Muchlas Samani, M. Pd. saat ditemui di ruang dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan
setelah mengisi acara wisuda ke-74 Unesa, Selasa (10/07). Dengan dihapuskannya
SNMPTN jalur tertulis ini, diharapkan perguruan tinggi di seluruh Indonesia
dapat mengakui kinerja pembelajaran di sekolah menengah dengan nilai rapor yang
telah diperoleh siswa. Hal ini berdasar pada fakta yang ada di lapangan, bahwa
antara kondisi dengan minat siswa ternyata tidak sejalan dengan kemampuannya.
Misalkan saja, seorang siswa dari jurusan IPS berminat melanjutkan kuliah di
kedokteran, namun perguruan tinggi yang dituju mengharuskan “calon dokternya”
berasal dari jurusan IPA. Ini tentu saja menjadi sebuah problema, mengingat
siswa tersebut bisa saja memiliki kemampuan di atas rata-rata anak IPA.
Kepercayaan perguruan tinggi terhadap sekolah sebenarnya dapat dibangun jika
sekolah tersebut memberikan data yang sebenarnya. Untuk itu, jika SNMPTN tulis
benar-benar ditiadakan, jalur mandiri dan undangan tetap digunakan sebagai
akses masuk penerimaan mahasiswa baru.
Sumber gambar: http://www.facebook.com/pages/Muchlas-Samani/263783610314478
Saat
ditanya tentang jalur mandiri tersebut, Muchlas menyatakan bahwa tidak ada
perubahan yang signifikan terhadap biaya masuknya. Apalagi mengingat Unesa baru
saja mengadakan pembangunan besar-besaran terhadap tiga aset barunya: Ranunesa,
Baseball Foodcourt, dan Gedung PPG.
Masalah biaya tetap tergantung pada fakultas masing-masing, begitu tambahnya.
No comments:
Post a Comment