Ketua Komnas HAM:
Bangsa Telah Menjadi Persembahan Negara
Man
jadda wa jadda, barang siapa yang bersungguh-sungguh
pasti akan berhasil. Begitulah yang digemakan rektor Unesa, Prof. Dr. Muchlas
Samani saat berpidato pada rapat terbuka senat hari ini, Kamis (27/12/2012)
dalam rangka Dies Natalis Unesa ke-48 tahun 2012. Dengan tema “Membangun Insan
Berkarakter Menuju Masyarakat Madani”, Muchlas menyatakan bahwa Unesa sedang
bergerak untuk mewujudkan tema tersebut, yaitu tumbuh berkembang dengan
karakter yang kukuh.
“Karakter tidak dapat
diajarkan, akan tetapi ditularkan dan dibudayakan. Kunci dari kedua hal itu
adalah teladan (uswah),” begitu tutur Muchlas dalam kesempatan tersebut.
Demi mewujudkan insan
yang berkarakter tersebut, dilakukanlah pembenahan kampus pada bidang fisik
maupun nonfisik. Bidang fisik meliputi sarana gedung kuliah, laboratorium, infrastruktur,
peremajaan alat laboratorium, dan lain-lain. Dari pembangunan fisik dan
nonfisik tersebut, tahun 2012 diharapkan telah terwujud sosok yang utuh melalui
UNESA BLU (Badan Layanan Umum).
“Untuk mewujudkannya,
transparansi dan akuntabilitas harus terukur, komitmen audit dan manajemen mutu
harus terus diperkuat,” tambah Muchlas.
Muchlas menyatakan, sesuai
dengan UU No. 14/2005 guru dan dosen, Unesa telah melakukan kajian pendidikan
guru disertai penataan kelembagaan. Unesa juga dipercaya sebagai penyelenggara
sertifikasi guru dan dosen, serta terlibat aktif dalam menyiapkan dan
menyelenggarakan PPG. Saat ini Unesa telah berhasil memperoleh PHKI, IM-HERE,
meloloskan proposal RSBI, world class
untuk post doctoral, dan lesson study. Kabar terbaru adalah Unesa
tengah berupaya membangun centre
autis dan menunggu tim appraisal IDB.
Muchlas juga
menyinggung prestasi Unesa pada bidang akademik, bidang kemahasiswaan, bidang
keuangan, ketenagaan, dan sarana prasarana, serta Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM). Pada bidang akademik, terlihat peningkatan
jumlah pendaftar Unesa menjadi dua kali lipat lebih, yaitu 35.211 pada tahun
2011 meningkat menjadi 74.456 pendaftar pada tahun 2012 ini. Prestasi lainnya
juga dapat dilihat pada masa studi mahasiswa S1 yang menurun menjadi 4,35
tahun, IPK yang naik dari 3,12 ke 3,32, serta jumlah lulusan yang meningkat
dari 3.379 menjadi 3.928 lulusan di tahun 2012 ini. Bidang akademik lainnya
adalah masalah akreditasi prodi. Akreditasi prodi ini dapat dikatakan masih
jauh dari harapan. Pada tahun 2012, 20 prodi sudah diajukan akreditasi tetapi
belum divisitasi atau sudah divisitasi namun belum keluar hasil. Harapannya,
sebanyak 78% prodi terakreditasi minimal B dapat tercapai. Program pascasarjana
juga tidak mau ketinggalan. Dengan 12 prodinya, Pascasarjana mencoba menggalang
kerjasama dengan universitas-universitas di luar negeri. Kerjasama yang sudah
terwujud adalah S2 internasional
bidang
Pendidikan Matematika dengan UTRECH University Belanda; serta S2 double degree
bidang
Pendidikan Matematika dan Sains dengan CURTIN University Australia. Kerjasama yang masih
disiapkan sekarang adalah double degree bidang Pendidikan Bahasa Inggris dengan NORTHEN ILLINOIS University USA dan Pendidikan Bahasa Jepang dengan AICHI University of Education Jepang. Karena
itu, untuk mewujudkan visi Unesa yang unggul dalam kependidikan dan kukuh dalam
keilmuan, Unesa mengembangkan program-program, yaitu layanan e-learning melalui cyber education,
kemampuan akademik dosen,
bantuan dana dosen pemakalah
seminar,
pelatihan penulisan
artikel/jurnal, pelatihan
bahasa Inggris, Talent
Scouting, Teaching
grand, penulisan
penerbitan buku, dan ,edia penulisan (WAPIK).
Selanjutnya adalah
bidag keuangan, ketenagaan, dan sarana prasarana. Sejak tahun 2012, ketiga
lembaga ini sudah menerapkan sistem pengelolaan berbasis web, SIMPEKANESA dan SIMKANESA, sistem akuntansi pelaporan
dengan SAK dan SAP. Tahun
2011 RM sebesar Rp 376.208.519.000,00
sedangkan tahun 2012
yang lalu RM sebesar Rp
382.749.769.000,00. Tahun 2012 ini PNBP sebesar Rp 221.026.081.455,00
sedangkan APBNP adalah
sebesar Rp 59.759.000.000,00.
Terakhir adalah bidang
kemahasiswaan. Pada tahun 2012 ini, mahasiswa Unesa menjadi finalis Kontes Robot Cerdas (KRC) nasional,
finalis Kompetisi Roket nasional, juara I OSN Jatim, dan finalis PIMNas. Yang mengejutkan, saat ini mahasiswa penerima beasiswa adalah sebanyak 4.080 orang, 1950 diantaranya adalah
penerima bidik misi.
Pada rapat senat yang
digelar di Gedung Serba Guna (GEMA) Kampus Unesa Ketintang ini, hadir pula
ketua Komnas HAM, Dr. Otto Nur Abdullah, MA. Dalam pidato ilmiahnya, Otto
membahas tentang bangsa, negara, nasionalisme, dan hak asasi manusia. Dalam
pidatonya tersebut, Otto menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang
dibentuk oleh bangsa. Namun secara tidak sadar, saat ini bangsa sudah menjadi
persembahan untuk negara. Bangsa menjadi proyek nasionalisme dan politik
sehingga tidak mampu menampung kemajemukan bangsa.
“Untuk mengatasi carut
marut tersebut, peran generasi muda sangat dibutuhkan. Merekalah yang akan
mengoreksi ketumpangtindihan hak asasi manusia yang mendera bangsa,” ungkap
Otto.
Di akhir pidatonya,
Otto juga melaporkan bahwa Pemerintah Daerah adalah terlapor utama di Komnas
HAM, melebihi korporasi dan kepolisian.
“Sesungguhnya
perlindungan HAM adalah tanggungjawab negara, khususnya pemerintah. Perlindungan
itu salah satunya dapat diwujudkan dengan pemberian santunan kepada ahli waris
korban kekerasan hak asasi manusia. Mulai dari hal-hal kecil tersebut,
keseriusan pemerintah dalam melindungi tiap warga negaranya dapat
dipertanggungjawabkan,” terang Ketua Komnas HAM periode 2012—2017 ini (San).
No comments:
Post a Comment