Pelaksanaan PKKMB
tahun 2011 yang terbukti kurang efektif merupakan PR tersendiri bagi
universitas. Rancangan PKKMB satu semester yang telah disusun
ternyata tidak memberikan ruang gerak bagi mahasiswa baru untuk lebih
efektif dan kreatif. Agenda yang sulit diwujudkan adalah pengadaan
kegiatan yang aktif setiap minggunya, bukan hanya terpusat untuk dua
minggu sekali, begitu ungkap Umaidi Sahid, wakil ketua PKKMB Fakultas
Bahasa dan Seni saat ditemui pada acara Pra-PKKMB di auditorium FBS,
Senin (27/08). FBS yang juga merupakan salah satu kampus idola
ternyata menjadikan dana sebagai masalah utamanya. Hal ini tidak
berbeda untuk fakultas lain karena sejatinya dana yang dikucurkan
memang tidak mencukupi kegiatan PKKMB secara keseluruhan.
Umaidi menuturkan,
tahun ini Unesa hanya menelurkan dana sekitar @60 ribu untuk kegiatan
PKKMB. Dana tersebut masih harus dibagi, @35 ribu untuk fakultas dan
sisanya untuk universitas. Menurut Umaidi, sisa dana tersebut tidak
sebanding dengan kurikulum yang ditetapkan universitas, mengingat
materi-materi di dalamnya juga tidak sedikit jumlahnya. Kondisi ini
juga sempat menimpa PKKMB tahun 2011 yang lalu. Maka untuk membendung
ketimpangan ini, FBS berupaya mengoptimalkan PKKMB kali ini tanpa
keluar dari jalur utama, yaitu PKKMB satu semester. Itu artinya,
PKKMB satu semester akan tetap dilaksanakan namun hanya fokus pada
materi-materi tertentu. Perlu diketahui, PKKMB FBS dilaksanakan pada
tanggal 29 Agustus sampai 01 September 2012.
Perencanaan kegiatan
tentu juga dimaksimalkan untuk efisiensi dana yang ada. Panitia telah
memrogram sebuah kegiatan yang diberi nama lintas jurusan. Setiap dua
minggu sekali selama satu semester, mahasiswa baru perjurusan akan
diajar oleh panitia tentang materi PKKMB. Dimisalkan saja, dua minggu
pertama PKKMB jurusan bahasa Jepang, dua minggu berikutnya jurusan
bahasa Jerman, begitu seterusnya. Dengan program lintas jurusan ini
diharapkan jurusan masing-masing jurusan dapat membantu mendanainya.
Tidak hanya itu,
sebagai perwujudan dari keinginan sebelumnya untuk aktif mengadakan
kegiatan setiap minggu, panitia berencana untuk menanamkan benih
kecintaan terhadap lingkungan. Mahasiswa baru dibagi dalam beberapa
kelompok yang setiap minggunya mereka harus membersihkan kampus
dengan mengumpulkan sampah yang ada. Kegiatan ini dilakukan untuk
mencapai poin yang telah ditetapkan panitia, yaitu sebesar 400 poin.
Penilaian kelompok ini berbeda pula bagi individu. Tiap-tiap
mahasiswa dinilai dari keaktifan mereka mengikuti seminar, acara
perayaan, lomba-lomba, dan sederet agenda kampus lain.
Di akhir
perbincangannya, Umaidi berharap penuh pada sumber daya manusia masa
kini, terutama akan kecintaannya pada lingkungan.
“Kalau tidak
dimulai dari kita dari siapa lagi,” begitu tutur mahasiswa dari
jurusan bahasa Mandarin ini (San/Put).
No comments:
Post a Comment